IHRAM.CO.ID, JAKARAT -- Imam besar Masjid Istiqlal, Prof. KH. Nasaruddin Umar mengatakan ada tiga macam permintaan atau tuntutan. Bila datang dari hamba kepada Allah artinya adalah doa atau permohonan. Bila datang dari Allah kepada makhluk artinya adalah perintah. Sedang bila datang dari manusia kepada manusia lainnya artinya adalah memberikan saran atau nasihat.
Maka dari itu, Prof Nasaruddin yang juga guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengatakan bahasa doa berbeda dengan bahasa perintah. Dan bahasa doa juga berbeda dengan bahasa biasa yang digunakan manusia pada sesamanya. Sebab itu ketika seorang hamba memohon atau berdoa terdapat etika yang harus dipenuhi. Tidak boleh seorang hamba berdoa kepada Allah seperti meminta kepada pembantu.
"Ada orang berdoa seperti menjadikan Allah itu pembantu. Tuhan itu Tuhan, bukan pembantu. Maka (perlu) kesantunan kita berbahasa, kesantunan kita untuk memohon," kata Prof Nasaruddin dalam tausiyahnya di program Mihrab Ramadhan yang diselenggarakan oleh Masjid Istiqlal Jakarta beberapa hari lalu.
Prof Nasaruddin menjelaskan dalam kitab Ihya Ulumuddin dijelaskan tentang akhlak orang berdoa diantaranya disunahkan berwudhu. Bila dalam keadaan janabah maka terlebih dulu mandi wajib. Kemudian orang yang akan berdoa hendaknya menutup aurat dan menghadap kiblat, serta mengangkat kedua tangan. Setelah itu seorang yang berdoa hendaknya menundukan hati dan membesarkan Allah.
Lalu mengucap basmalah dan memuji Allah. Setelah memuji Allah, dilanjutkan dengan membaca sholawat nabi dan bermunajat dengan diawali pengakuan terhadap diri yang penuh dosa, dan memohon ampunan dari Allah. Setelah memohon pengampunan, dilanjutkan dengan memohon hajat kepada Allah. Dan ditutup dengan sholawat nabi dan membaca surat Al Fatihah.