Sheikh Ismagilov, mufti komunitas Muslim Ukraina, adalah penduduk asli Donetsk dan seperti Tatar Krimea lainnya harus meninggalkan kampung halamannya setelah separatis yang didukung Rusia menduduki wilayah Donbas Ukraina timur pada 2014. Karena dia adalah seorang kritikus yang blak -blakan atas invasi, dia menghadapi ancaman penangkapan.
Dia tetap tidak terpengaruh dan terus menjadi suara Muslim Ukraina serta kritikus invasi Rusia, khususnya para pemimpin agama Muslim Rusia yang telah mendukung tindakan Putin.
Sebagai akibat dari perang, ia telah menjadi imam pasukan militer yang membela Ukraina, bersama dengan jaringan imam yang melayani kebutuhan tentara Muslim, termasuk upacara pemakaman.
Ketika ditanya oleh organisasi berita lokal Ukraina , "Apakah Anda berencana untuk tetap di Kyiv sampai kemenangan?" dia menjawab, “Sampai akhir yang menang, ya. Saya akan pergi ke perbatasan, jika perlu. Menjadi anggota batalion, saya berharap menjadi seorang pejuang, bukan seorang ulama. Jadi ya – untuk kemenangan kami, dan seterusnya,” ujar Ismagilov.