IHRAM.CO.ID, ABU DHABI -- Dewan Komunitas Muslim Dunia (TWMCC) menggelar konferensi internasional di Pusat Pameran Nasional Abu Dhabi (ADNEC) pada Senin (9/5/2022) kemarin. Dalam pertemuan yang berlangsung dua hari ini, perwakilan dari 150 negara membahas tentang persatuan Islam.
“Masalah persatuan Islam sangat penting mengingat apa yang disaksikan masyarakat Muslim dari tantangan berat yang mengancam keberadaan beberapa dari mereka dan mengingat keberadaan yang menguntungkan kesempatan bagi bangsa Islam untuk mengambil posisi yang tepat di dunia ini,” ujar Menteri Toleransi Uni Emirat Arab (UEA) Syekh Nahyan bin Mubarak Al Nahyan dilansir wam, Senin (9/5/2022).
Dia pun menekankan perlunya strategi yang menyeluruh dan jelas untuk mencapai kesatuan Islam agar menjadi kekuatan global. Karena, Islam selalu dan masih merupakan sumber sistem nilai yang mewujudkan keadilan, kebebasan, kehidupan yang layak bagi masyarakat individu, kemajuan dan kemakmuran bagi masyarakat.
Mengangkat tema “Persatuan Islam: Konsep, Peluang dan Tantangan”, konferensi internasional TWMCC akan menggali sejarah persatuan Islam dan pengaruhnya terhadap semua aspek kehidupan, serta perannya dalam membangun peradaban manusia dan keadaan sejarah yang mengarah pada penurunan pemahaman tentang kesatuan Islam dan kesalahpahaman di sekitarnya.
Ketua Dewan Fatwa UEA, Sheikh Abdullah bin Bayyah menyampaikan belasungkawa atas gugurnya anggota angkatan bersenjata sebagai akibat dari serangan teroris di timur Terusan Suez di Mesir. Karena itu, menurut dia, konferensi tersebut juga harus fokus pada pentingnya perdamaian sebagai salah satu tujuan terpenting dalam ajaran Islam.
Di acara yang sama, Menteri Wakaf Republik Arab Mesir, Mohamed Mokhtar Gomaa menunjukkan bahwa persatuan Islam membutuhkan koordinasi dari para peserta di forum internasional tersebut dan harus bersatu melawan kelompok ekstremis dan teroris.
Dia pun meminta para ulama dan spesialis untuk mengekspos kelompok-kelompok ekstremis ini di depan semua orang, sambil menunjukkan bahwa fatwa harus berubah sesuai dengan keadaan tempat dan waktu.
Ketua Dewan Komunitas Muslim Dunia, Ali Rashid Al Nuaimi menjelaskan bahwa konferensi digelar karena tantangan yang dihadapi oleh bangsa Islam dan juga dunia sudah semakin besar. Karena itu, acara ini juga menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai dunia.
Pembicara konferensi internasional ini antara lain, Presiden Direktorat Urusan Agama (Diyanet) di Turki Ali Erba, Menteri Federal Pakistan untuk Urusan Agama dan Kerukunan Antaragama Mufti Abdul Shakoor, Menteri di Departemen Urusan Agama Perdana Menteri Malaysia Datuk Idris Ahmad, Menteri Wakaf Suriah Mohammad Abdul-Sattar al-Sayyed, dan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Hissein Ibrahim Taha.