Selasa 17 May 2022 06:00 WIB

Rangkaian Persiapan Kesehatan Haji 2022

Pusat kesehatan haji telah membuat rencana operasional.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
 Rangkaian Persiapan Kesehatan Haji 2022. Foto:  Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr Budi Sylvana
Foto:

Sesuai draft rencana operasional (Renops) penyelenggaraan kesehatan haji tahun 2022 yang diterbitkan Pusat Kesehatan Haji, masing-masing tim memiliki rencan oprasional di lapangan. Semisal rencana operasional surveilans di lapangan.

Konsep operasional kerja tim surveilans adalah memperkuat penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji dengan menyediakan hasil analisis terhadap data pelayanan kesehatan dan memberikan informasi tentang hasil pelayanan kesehatan jamaah haji.  Pemberian informask ini dilakukan baik tingkat kloter, sektor, daerah kerja dan Arab Saudi secara menyeluruh.

Kegiatan Surveilans dilakukan melalui proses pengumpulan data, pengolahan data dan penyebaran informasi terkait upaya promotif, preventif, pelayanan kuratif rehabilitatif, upaya emergency, penyelenggaraan sanitasi, pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan, dan penanggulangan penyakit menular. 

Jejaring kerja dalam bentuk koordinasi dan teknis pelaporan kegiatan dengan Tenaga Kesehatan Haji (TKH) kloter, Emergency Medical Team (EMT), Tim Promosi Kesehatan, Tim Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Tim Mobile Bandara, Tim Sanitasi dan Food Security, serta PPIH Arab Saudi dari Kementerian Agama.

Hasil pengolahan data dan analisis surveilans didokumentasikan dalam bentuk narasi, tabel, grafik, dan/atau gambar. Selanjutnya digunakan sebagai laporan untuk dijadikan bahan pertimbangan tindak lanjut dalam penyelenggaraan kesehatan haji.

Agar rencana operasional dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka dilaksanakan tahapan kegiatan sebagai berikut. 

1. Tahap perencanaan.

a. Membuat rencana operasional surveilans berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan kesehatan haji tahun sebelumnya. 

 b. Menjelaskan kepada petugas tentang rencana kerja operasional (RKO) yang telah dipersiapkan sejak di Indonesia pada saat pelatihan Kompetensi dan pembekalan Integrasi. 

2. Tahap persiapan: 

a. Gelar rencana operasional kegiatan surveilans sesuai dengan kebijakan pimpinan. 

b. Menyiapkan alat pengolah data, sistem pencatatan dan pelaporan elektronik melalui Siskohatkes, jaringan internet, media komunikasi, mesin cetak, alat tulis dan formulir pencatatan dan pelaporan manual sesuai kebutuhan serta pembagian personil per daerah kerja sesuai penugasan.

c. Mempelajari data dukung regulasi dan kondisi terkini penyakit yang sedang berjangkit, faktor internal dan eksternal Arab saudi yang akan mempengaruhi angka kesakitan dan kematian. 

d. Membuat peta lokasi pemukiman jemaah dan peta kegiatan.

3. Tahap Pelaksanaan.

a. Melakukan pengamatan terus menerus terhadap masalah kesehatan Jemaah Haji; b. Melakukan pengumpulan data secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan data Kesehatan dari sistem komputerisasi haji terpadu bidang kesehatan (siskohatkes), pengolahan, analisa, interpretasi data, dan rekomendasi.

c. Melakukan diseminasi informasi data.

d. Melakukan verifikasi rumor masalah kesehatan.

e. Membuat laporan kejadian khusus, seperti peningkatan kasus masalah kesehatan.

f. Membuat laporan harian penyelenggaraan kesehatan haji, yang setidaknya meliputi jumlah jemaah haji sakit, jenis penyakit, jumlah jemaah wafat dan penyebab wafat. 

4. Tahap pengakhiran.

a. Evaluasi penyelenggaraan surveilans.

b. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan surveilans 

Tujuan dan sasaran operasional:

a. Menurunkan angka kesakitan (morbiditas) Jemaah haji pada penyelenggaraan kesehatan haji tahun 2022 M/1443 H. 

b. Menurunkan angka kematian (mortalitas) Jemaah haji pada penyelenggaraan kesehatan haji tahun 2022 M/1443 H.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement