IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas minta Direktorat Jenderal penyelenggaraan haji umroh (Dirten PHU) ) mengecek kembali kelayakan asrama haji yang pernah digunakan untuk isolasi pasien Covid-19. Untuk itu dia meminta semua jajarannya di melakukan sterilisasi di setiap asrama haji di seluruh Indonesia sebelum digunakan.
"Saya minta sekali lagi dicek terkait dengan sterilisasinya. Sudah steril atau belum asrama haji kita yang dulu digunakan sebagai pusat karantina," kata Yaqut Cholil Qoumas di Asrama Haji Pondok Gede, Selasa (17/5/2022).
Jangan sampai kata dia, asrama haji yang digunaka jamaah haji sebelum keberangkatan ke Arab Saudi menyebarkan virus yang membuat jamaah gagal berangkat. Sterilisasi penting dilakukan di setiap kamar-kamar asrama haji yang digunakan untuk isolasi.
"Saya minta dicek kembali, jangan sampai asrama-asrama kita tidak steril yang jadi korban calon jamaah haji," katanya.
Yaqut mengaku tidak ingin mendengar ada jamaah haji yang terpapar Covid-19 di asrama-asrama haji. Untuk itu dia minta Dirjen PHU Hilman Latif memastikan kebersihan tempat asrama haji di seluruh Indonesia.
"Karena tidak steril asrama haji mereka karena Covid, saya tidak ingin seperti itu," katanya.
Yakut menyarankan, untuk melakukan sterilisasi jajaran di Ditjen PHU bisa bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sterilisasi penting karena bagian dari pelayanan, pembinaan dan perlindungan kepada jamaah haji sebelum berangkat ke tanah suci.
"Ini perlu dicek, kerjasama dengan Kemenkes, BNPB untuk melakukan hal ini," katanya.
Yakut memastikan pelayanan dan perlindungan terhadap jamaah, merupakan tanggung jawab bersama lembaga dan kementerian terkat, tidak hanya dilakukan Kementerian Agama. Untuk itu penting pihak-pihak terkait di kementerian dan lembaga bekerjasama sukseskan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
"Jadi jangan egois tidak semua urusan haji itu bisa diselesaikan oleh Kementerian Agama saja. Harus ada kerjasama yang baik antara Kementerian Agama, pihak-pihak lain baik itu Kemenkes, BNPB atau Kementerian Perhubungan dan yang lainnya," katanya.
Pada kesempatan ini dia juga mengingatkan agar semua panitia penyelenggara ibadah haji(PPIH) kompak melayani jamaah haji. Dia mengaku tidak ingin lagi mendengar petugas dari Kemenkes dan Kemenag saling bersaing.
"Jangan lagi aduh punggung semua satu untuk memberikan pelayanan kepada jamaah haji," katanya.
Dia meminta ada sanksi tegas kepada jamaah yang tidak mau bekerja sama dalam melayani jamaah haji. Untuk itu setiap jamaah tidak memposisikan dirinya sebagai petugas Kemenkes dan Kemenag ketika sudah berada di Arab Saudi
"Tidak ada lagi cluster ini Kemenag, ini Kemenkes. Tidak ada lagi petugas Kemenag, petugas Kemenkes yang ada dalam petugas haji," katanya.
Yaqut meminta, penanggung jawab PPIH baik dari Kemenkes dan Kemenag memulangkan, jika masih ada petugas yang tidak mau berbaur. Jangan biarkan ada petugas yang merusak kebersamaan kerja tim.
"Kalau masih ada yang seperti itu pulangkan," katanya.