IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menyampaikan, tuntutan pasar terhadap produk halal semakin tinggi baik di dalam negeri maupun luar negeri. ICMI pun mendorong agar penelitian tentang produk halal digencarkan untuk memenangkan pasar.
"Bicara halal sangatlah strategis. Insya Allah kita terus dorong agar semua bisa siapkan satu upaya sistematis dan komprehensif, harus ada kajian-kajian riset tentang halal," kata Ketua Umum ICMI Arif Satria, dalam sebuah webinar, Rabu (18/5/2022).
Arif menjelaskan, riset yang perlu didorong salah satunya untuk menemukan substitusi produk non halal. Ia pun menyebut saat ini upaya itu terus dilakukan dan banyak membuahkan hasil berupa produk substitusi dan memiliki prospek usaha yang baik.
Negara-negara di dunia, kata Arif, pun semakin sadar akan produk halal karena besarnya kebutuhan umat muslim dunia. "Tidak hanya untuk pangan tapi produk lain seperti kosmetik yang juga penting untuk dicek kehalalalnnya. Itu yang terjadi," kata dia.
Namun, Arif, mengatakan, bicara produk halal tidak sekadar halal. Namun harus halal dan thayib atau baik. Dua hal itu harus berjalan beriringan karena produk halal harus dihasilkan dengan cara yang baik.
"Oleh karena itu, kita harus memikirkan industri halal. Prospek ini sangat luar biasa karena pasar sudah menuntut adanya produk halal," kata Arif.
ICMI, kata Arif, juga memiliki program untuk mendukung penguatan ekosistem halal yang menyentuh berbagai aspek. Baik dari sisi teknologi, regulasi, sistem sertifikasi, hingga penyuluhan untuk membangun kesadaran para pelaku usaha tentang produk halal.
"Karena itu, ICMI harus bisa menghasilkan suatu pendidikan yang sistematis untuk bisa mmebangun kesadaran masyarakat akan produk halal," katanya.