Senin 23 May 2022 11:54 WIB

Menag Tinjau Dapur Katering Haji di Madinah, Ada Juru Masak Indonesia

Katering haji di Madinah gunakan juru masak dari Indonesia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
 Menag Tinjau Dapur Katering Haji di Madinah, Ada Juru Masak Indonesia. Foto: Aktivitas di dapur perusahaan katering Al Yasirah Al Arabiyyah di Madinah, Ahad (30/7).
Foto: Republika/Ani Nursalikah
Menag Tinjau Dapur Katering Haji di Madinah, Ada Juru Masak Indonesia. Foto: Aktivitas di dapur perusahaan katering Al Yasirah Al Arabiyyah di Madinah, Ahad (30/7).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meninjau kesiapan layanan katering untuk jamaah haji Indonesia di Madinah. Ia mengunjungi Nooha Catering Service, salah satu penyedia katering yang akan melayani konsumsi jamaah.

“Saya memastikan setiap dapur katering ada juru masak yang berasal dari Indonesia. Ada juga bahan baku yang diimpor langsung dari Indonesia,” kata Menag dalam keterangan yang didapat Republika, Senin (23/5/2022).

Baca Juga

Ikut mendampingi kunjungan ini Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, dua Staf Khusus Menag Abdul Rohman dan Abdul Qodir, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, serta Kepala Kantor Urusan Haji Indonesia Nasrullah Jasam.

Peninjauan yang dilakukan Menag dan tim ini sekaligus untuk memastikan sanitasi dapur dalam keadaan bersih. Tak hanya itu, proses memasak juga dupastikan menggunakan peralatan yang sesuai dengan standar kesehatan, termasuk ruang penyimpanan bersih dan menggunakan bahan yang terbaik.

“Saya juga memastikan kemampuan dapur dalam menyiapkan makanan sebanyak paket dalam kontrak. Serta memastikan skema distribusi dan alat angkut yang akan dipakai,” ujar Gus Men, panggilan akrabnya.

Menurut Gus Men, untuk musim haji tahun ini ada 13 perusahaan di Madinah yang dikontrak untuk memberikan pelayanan katering kepada jamaah haji Indonesia.

Di Kota Nabi ini, jamaah Indonesia akan mendapatkan layanan konsumsi paling banyak 27 kali dalam rentang waktu sembilan hari. Selama di Madinah, mereka akan menjalani ibadah Arbain (salat berjamaah di Masjid Nabawi dalam 40 waktu).  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement