IHRAM.CO.ID,JAKARTA --
فَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Alquran, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (QS An-Nahl: 98)
Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, melalui ayat ini Allah SWT mengajarkan adab membaca Alquran agar dalam membaca dan memahaminya jauh dari gangguan setan. Alquran memberi petunjuk kepada manusia ke jalan kebahagiaan, dan menentukan mana amal perbuatan yang saleh yang berguna bagi kehidupan manusia dan mana pula perbuatan yang membawa ke jalan kesengsaraan.
Akan tetapi, petunjuk Alquran itu akan dapat dimengerti dan dipahami dengan benar, apabila akal pikiran si pembaca bersih dari godaan setan.
Allah berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya)." (QS Al-A'raf: 201)
Allah berfirman, "Sungguh, setan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." (QS Fathir: 6)
Jika Rasulullah SWT saja diperintahkan Allah untuk berlindung kepada-Nya ketika akan membaca Alquran, padahal sudah dinyatakan terpelihara, bagaimana halnya dengan manusia yang bukan Rasul. Sungguh manusia itu lemah dan mudah terpengaruh oleh setan dalam memahami Alquran.
Membaca Alquran adalah usaha manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah. Setan berusaha keras menjauhkan manusia dari petunjuk Allah dengan berbagai cara. Oleh karena itu, Allah memerintahkan untuk memohon pertolongan kepada-Nya dengan ucapan, "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk."