Kamis 02 Jun 2022 23:07 WIB

Cetak Rekor, Lulusan Wanita Arab Saudi melebihi Pria dalam Pelatihan Kerja

Sebanyak 74 persen dari 61 ribu pelatikan kerja Arab Saudi adalah wanita

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi wanita Arab Saudi. Sebanyak 74 persen dari 61 ribu pelatikan kerja Arab Saudi adalah perempuan
Foto: Saudi Gazette
Ilustrasi wanita Arab Saudi. Sebanyak 74 persen dari 61 ribu pelatikan kerja Arab Saudi adalah perempuan

IHRAM.CO.ID, RIYADH – Lulusan wanita Arab Saudi secara signifikan melebihi jumlah pria Arab Saudi dalam program pelatihan kerja nasional, yang diluncurkan oleh Human Resources Development Fund (Hadaf).

Dilansir dari laman National News pada Kamis (2/5), Hadaf, menyatakan 74 persen dari 61 ribu peserta merupakan perempuan. Peserta disebut telah mendapat manfaat dari Tamheer, skema pelatihan kerja selama tiga hingga enam bulan untuk lulusan Arab Saudi, sejak diluncurkan pada 2017.

Baca Juga

Sebagian besar peserta berasal dari Makkah, Riyadh, dan Provinsi Timur. Jumlah wanita yang memiliki pekerjaan di Arab Saudi meningkat hampir dua kali lipat dalam lima tahun terakhir, dan sekarang mencapai lebih dari 35 persen dari angkatan kerja.

Hadaf menawarkan program melalui portal tenaga kerja nasional untuk melatih lulusan Arab Saudi terkait dengan Nitaqat (skema Saudisasi). Itu merupakan salah satu pilar terpenting dari inisiatif transformasi strategis Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial (MHRSD) Arab Saudi.  

Adapun Nitaqat, diluncurkan pada 2011, bertujuan untuk meningkatkan jumlah pekerja Arab Saudi, termasuk perempuan di semua sektor. Inisiatif ini memperkenalkan standar upah minimum bulanan 4.000 riyal (1.066 dolar) tahun lalu. 

Sementara Saudi Press Agency melaporkan tahun lalu bahwa Hadaf menawarkan sertifikat profesional untuk lulusan yang ingin berlatih di bidang baru. Ini termasuk keamanan siber, kecerdasan buatan, keamanan informasi teknis, teknologi informasi dan komunikasi, serta manajemen risiko. 

Wakil Menteri Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial Arab Saudi, Abdullah Abuthnain, mengatakan, jumlah wanita yang bekerja berada di tingkat tertinggi dalam sejarah kerajaan. Hal ini karena pemerintah berupaya memperkenalkan reformasi dan meningkatkan hak-hak perempuan. 

 

Sumber: thenationalnews 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement