Sabtu 04 Jun 2022 06:35 WIB

Kenali Bahaya Dehidrasi Saat Berhaji, Jamaah Diminta Siapkan Hal Ini

Arab Saudi cuaca panasnya cukup ekstrem dan kelembabannya rendah.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah calon haji kelompok terbang (kloter) 1 embarkasi haji Padang tiba di Asrama Haji Tabing, Padang, Sumatera Barat, Jumat (3/6/2022). Sebanyak 393 jamaah calon haji asal Padang masuk ke Asrama Haji Tabing sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci pada Sabtu, 4 Juni 2022.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Sejumlah calon haji kelompok terbang (kloter) 1 embarkasi haji Padang tiba di Asrama Haji Tabing, Padang, Sumatera Barat, Jumat (3/6/2022). Sebanyak 393 jamaah calon haji asal Padang masuk ke Asrama Haji Tabing sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci pada Sabtu, 4 Juni 2022.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Arab Saudi sedang dilanda cuaca panas ekstrem. Calon jamaah haji Indonesia diingatkan akan bahaya dehidrasi tanpa disadari.

Kepala Pusat Kesehatan Haji pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Budi Sylvana, mengatakan, Arab Saudi cuaca panasnya cukup ekstrem dan kelembabannya rendah. Tadi membaca informasi yang menyampaikan di Madinah kelembaban sampai 4 persen, sedangkan di Indonesia 91 persen. Sangat jauh bedanya, artinya sangat kering sekali di Arab Saudi.

Baca Juga

Ia menjelaskan, suhu di Jakarta tadi 29 derajat, sementara di Madinah 45 derajat. Sangat beda jauh suhu di Jakarta dan Madinah, artinya dengan suhu dan kelembaban seperti itu, kemungkinan dehidrasi sangat tinggi.

"Jadi jamaah kita sarankan sering minum air, jangan tunggu haus. Karena kalau tunggu haus, nanti kemungkinan mereka sudah dehidrasi duluan," kata Budi kepada Republika di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta sebelum melepas keberangkatan calon jamaah haji kloter pertama, Sabtu (4/6/2022) dini hari.  

 

Budi mengaku baru pulang dari Arab Saudi sepekan yang lalu. Ia menceritakan, di Indonesia lari sejauh 5 kilometer sekitar 30 menit, biasanya keringat keluar cukup banyak.

"Tapi saya coba lari di Arab Saudi seminggu yang lalu, sejauh 5 kilometer selama 30 menit, nyaris tidak ada keringat yang basah di baju saya. Artinya penguapan di saya langsung kering," ujarnya.

Ia menegaskan, itulah yang menyebabkan jamaah haji sering tidak merasa dehidrasi padahal mereka dehidrasi. Jadi sebaiknya jamaah haji sering minum air putih, minum oralit juga karena harus mengganti mineralnya yang hilang. Jadi jamaah haji itu bukan hanya kehilangan cairan pada tubuh tapi juga kehilangan mineral.

"Karena di (Arab Saudi) kering, disarankan pakai cream pelembab atau sunblock, pakai pelembab bibir, itu kita ingatkan juga jamaah kalau tidak nanti akan kering sekali," jelas Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement