IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Arab Saudi sedang dilanda cuaca panas ekstrem. Calon jamaah haji Indonesia diingatkan akan bahaya dehidrasi tanpa disadari.
Ia menjelaskan, suhu di Jakarta tadi 29 derajat, sementara di Madinah 45 derajat. Sangat beda jauh suhu di Jakarta dan Madinah, artinya dengan suhu dan kelembaban seperti itu, kemungkinan dehidrasi sangat tinggi.
"Jadi jamaah kita sarankan sering minum air, jangan tunggu haus. Karena kalau tunggu haus, nanti kemungkinan mereka sudah dehidrasi duluan," kata Budi kepada Republika di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta sebelum melepas keberangkatan calon jamaah haji kloter pertama, Sabtu (4/6/2022) dini hari.
Budi mengaku baru pulang dari Arab Saudi sepekan yang lalu. Ia menceritakan, di Indonesia lari sejauh 5 kilometer sekitar 30 menit, biasanya keringat keluar cukup banyak.
"Tapi saya coba lari di Arab Saudi seminggu yang lalu, sejauh 5 kilometer selama 30 menit, nyaris tidak ada keringat yang basah di baju saya. Artinya penguapan di saya langsung kering," ujarnya.
Ia menegaskan, itulah yang menyebabkan jamaah haji sering tidak merasa dehidrasi padahal mereka dehidrasi. Jadi sebaiknya jamaah haji sering minum air putih, minum oralit juga karena harus mengganti mineralnya yang hilang. Jadi jamaah haji itu bukan hanya kehilangan cairan pada tubuh tapi juga kehilangan mineral.
"Karena di (Arab Saudi) kering, disarankan pakai cream pelembab atau sunblock, pakai pelembab bibir, itu kita ingatkan juga jamaah kalau tidak nanti akan kering sekali," jelas Budi.