IHRAM.CO.ID, Oleh Achmad Syalabi Ichsan/Wartawan Republika dari Madinah, Arab Saudi
MADINAH -- Fast track alias jalur cepat untuk jamaah haji asal Indonesia belum akan berlaku pada hari ini. Konjen RI untuk Arab Saudi di Jeddah Eko Hartono menjelaskan, jalur tersebut baru bisa berlaku mulai 9 Juni 2022. Menurut dia, jalur tersebut pun baru bisa diterapkan untuk jamaah yang berangkat melalui Bandara Sukarno-Hatta, Cengkareng.
"Lima hari setelah ini dilakukan fast track. Untuk sementara hanya Cengkareng,"ujar Eko di Bandara Prince Amir Mahmud International Airport (AMMA) Madinah, Arab Saudi, Sabtu (4/6). Dia menambahkan, penerapan fast track untuk jamaah asal Embarkasi Solo (SOC) belum bisa dilakukan.
"Kita ingin mengusahakan Solo tapi ternyata belum bisa,"tambah dia.
Dia menjelaskan, pihak Arab Saudi membutuhkan persiapan khusus untuk fast track. Pasalnya, petugas imigrasi dari pihak kerajaan Saudi akan melakukan verifikasi di Cengkareng. Menurut Eko, fast track akan mempercepat distribusi jamaah yang tiba di Saudi. Mereka tidak akan melakukan proses imigrasi di bandara baik di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah maupun di AMMA, Madinah. Pasalnya, proses imigrasi sudah selesai dilakukan di Indonesia.
Eko menambahkan, fast track diperkirakan akan menghemat waktu lima menit untuk setiap jamaah. "Keterangan dari pihak Saudi kalau tanpa finger print dan retina itu bisa hemat waktu dua menit. Ditambah fast track bisa hemat lima menit setiap jamaah,"jelas dia.
Dubes RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad mengungkapkan, mundurnya penerapan fast track demi kepentingan jamaah. Menurut dia, jangan sampai penerapan yang tergesa membuat penerbangan jamaah menjadi terganggu. Menurut dia, fast track bisa membuat jamaah berangkat ke hotel lebih cepat.
"Kami bayangkan sebetulnya begitu turun dari pesawat tidak ke imigrasi tapi langsung ke lounge dan diberangkatkan ke hotel masing masing. Kalau reguler kan mereka harus menunggu temannya dulu. Kayak tadi agak seret,"jelas dia.