IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kasus baru Covid-19 di Arab Saudi pada Rabu (8/6/2022) melampaui angka 1.000 untuk pertama kalinya sejak 20 Februari 2022. Infeksi terbaru dalam 24 jam terakhir tercatat sebanyak 1.029 kasus.
Menanggapi meningkatnya kasus Covid-19 di Arab Saudi, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana meminta kepada jamaah haji meningkatkan kewaspadaan dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Karena, selain risiko tertular Covid-19, masih ada risiko tertular penyakit MERS-COV dimana keduanya bisa dicegah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Pencegahannya sama kurang lebih pakai masker, selain cuci tangan, jaga kebersihan, juga pakai masker dengan baik. Di Saudi tetap pakai masker,” kata Budi dalam keterangan, Kamis (9/6/2022).
Ia juga meminta jamaah haji dan petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) minum tidak menunggu haus. Hal ini mengingatnya perbedaan suhu yang sangat ekstrem di Arab Saudi, suhu yang tinggi disertai dengan kelembaban yang rendah sehingga rentan terserang dehidrasi.
Ia juga berpesan kepada jamaah haji agar fokus pada ibadah yang sifatnya wajib, terutama di fase Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Hal ini mengingat kondisi fisik yang prima menjadi kunci bagi jamaah haji dapat menjalankan fase wajib haji dengan baik. Sehingga aktivitas ibadah lainnya yang bersifat sunnah dapat disesuaikan dengan kondisi fisik jamaah.
“Saya minta petugas terus ingatkan agar jamaah fokus dulu ke proses Armuzna. Jamaah masih banyak waktu untuk ibadah sunnah. Tapi Armuzna difokuskan dulu. Kalau bisa 2-3 hari sebelumnya Armuzna, jamaah istirahat dulu. Siapkan dulu kondisinya betul-betul fit.” kata Budi.
Dikonfirmasi terpisah, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyarankan jamaah haji tetap memakai masker serta tidak saling bertukar atau memakai perlengkapan pribadi seperti pakaian, gelas, dan alat makan secara bersama-sama. "Hindari pemakaian bersama itu yang penting. Hal-hal yang dipakai sendiri jangan dipakai bersama untuk menghindari potensi penularan sumber penyakit," kata Dicky.
Dia juga menyarankan jamaah haji memastikan kebutuhan gizi terpenuhi dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, sehat, dan aman, mematuhi anjuran dari petugas kesehatan haji, dan memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan haji jika merasa mengalami gangguan kesehatan. "Saya tekankan sekali lagi, ikhtiar terbaik adalah dengan berusaha dan dengan disiplin memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan juga dengan vaksinasi," katanya.