IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M Indonesia akan memasuki fase keberangkatan jamaah haji dari Madinah ke Makkah.
Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat, Akhmad Fauzin, mengatakan setelah menjalani ibadah Arbain di Masjid Nabawi dan rangkaian kegiatan lainnya, secara bertahap jamaah akan mulai diberangkatkan menuju Makkah Al-Mukarramah, Ahad (12/6/2022).
“Rencana keberangkatan jamaah dari Madinah menuju Makkah, insya Allah akan dimulai pada 12 Juni 2022 atau bertepatan 12 Zulqa’dah 1443 H," kata dia dalam keterangan yang didapat Republika, Ahad (12/6/2022).
Nantinya ada dua kelompok terbang (kloter) yang akan diberangkatkan, yaitu kloter pertama Embarkasi Solo (SOC 1) dan Jakarta – Pondok Gede (JKG 1). Dari Madinah, jamaah akan melaksanakan umrah wajib dengan mengambil miqat di Zulhulaifah, atau yang lazim disebut dengan nama Bir Ali atau Abyar Ali.
Sehubungan itu, Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau jamaah agar dapat memanfaatkan waktu yang tersedia untuk lebih memahami manasik. Caranya bisa berkonsultasi dengan petugas pembimbing ibadah, baik yang berada di kloter atau di daerah kerja (daker).
Kemenag juga mengimbau jamaah untuk beristirahat yang cukup menjelang keberangkatan. Dengan demikian, mereka dapat melaksanakan umrah dengan sebaik-baiknya.
“PPIH sudah menyiapkan bus antar kota perhajian yang telah dilengkapi dengan GPS Trackers. Seluruh supir juga telah diberikan orientasi. Setiap bus yang mengangkut jamaah haji dari Madinah harus berhenti di Bir Ali untuk mengantarkan jamaah mengawali miqat,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kemenag ini.
Berdasarkan data yang disampaikan Sabtu (11/6/2022) kemarin, ada 17.612 jamaah yang sudah tiba di Madinah. Di hari yang sama, akan kembali diberangkatkan 3.259 jamaah yang terbagi dalam delapan kloter dari lima embarkasi.
Tiga kloter dengan jumlah 1.196 jamaah berangkat dari embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG), dua kloter atau sebanyak 900 orang dari Embarkasi Surabaya (SUB), serta masing-masing satu kloter dari embarkasi Jakarta – Bekasi atau JKS (410 orang), Medan atau MES (393 orang), serta Solo atau SOC (360 orang).
Fauzin menambahkan, PPIH Pusat mencatat sampai dengan tujuh hari operasional keberangkatan, ada 15 jemaah yang sakit. Sebanyak 13 di antaranya dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah dan dua orang dirawat di RSAS Madinah.
“Kami informasikan juga ada satu lagi jamaah yang wafat, atas nama Bangun Lubis Wahid, dalam usia 59 tahun. Almarhum wafat di Madinah dan berasal dari kloter empat Embarkasi Padang atau PDG 4. Sehingga jumlah jemaah yang wafat sebanyak dua orang,” ujarnya.