IHRAM.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Filipina membangun pusat deradikalisasi untuk mantan militan di Mindanao. “Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mempertahankan perdamaian di salah satu wilayah yang paling dilanda konflik di Asia Tenggara,” kata para pejabat, dilansir dari Arab News, Selasa (14/6/2022).
Pusat deradikalisasi tersebut berada Bangsamoro, sebuah wilayah yang mencakup wilayah mayoritas Muslim di Mindanao. Wilayah itu telah mengalami proses perdamaian selama hampir satu dekade sejak pemerintah mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen dengan Front Pembebasan Islam Moro setelah hampir empat dekade konflik.
Sebagai bagian dari proses perdamaian, penduduk di kawasan itu memilih otonomi yang lebih besar dalam referendum yang diadakan pada 2019. Ini mengikuti pertempuran berbulan-bulan di Kota Marawi Mindanao pada 2017 antara tentara Filipina dan militan pro-Daesh, termasuk anggota kelompok Abu Sayyaf.
Ancaman dari ASG telah menurun sejak saat itu; militer Filipina mengatakan pada bulan April bahwa operasinya telah mengurangi risiko dari militan yang berafiliasi dengan Daesh. Karena semakin banyak anggota ASG yang menyerah kepada militer, pemerintah di Bangsamoro bertujuan untuk membantu mereka bergabung kembali dengan masyarakat.
“Fasilitas ini merupakan bagian dari komitmen yang kami buat kepada Komando Mindanao Barat dan pemerintah setempat, saat kami bergabung dengan mereka dalam membangun kembali kehidupan (mantan) anggota ASG,” kata Naguib Sinarimbo, yang mengepalai departemen yang bertanggung jawab atas pemerintahan lokal di Bangsamoro.