Rindu Anak
Yusriati, sang istri mengaku sangat merindukan anak-anaknya. Terlebih lagi dia harus meninggalkan si kecil yang masih berusia delapan tahun di bawah asuhan kakak lelakinya."Anak ku kasihan menangis saat ditinggalkan. Bagaimana mau ditinggalkan anak-anakku masih kecil, kakaknya laki-laki tidak tahu masak," ujar Yusriati dengan logat timurnya.
Namun dengan sabar Yusriati memberi pengertian kepada anaknya bahwa naik haji tahun ini bersama sang suami adalah kesempatan dari Allah SWT kepada mereka berdua."Alhamdulillah ada adik, tantenya yang bantu menjaga. Sampai di sini saya hubungi ipar saya bahwa kami sudah sampai di Tanah Suci," katanya.
Ia mengingat pesan si anak bungsunya untuk bawakan air zamzam dan coklat sebagai oleh-oleh.Abustin dan Yusriati, keduanya menunggu 13 tahun untuk bisa berhaji, menabung sedikit demi sedikit sejak 2009 dan tertunda lagi akibat pandemi COVID-19, akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci.
Keduanya sempat kecewa karena keberangkatan mereka sebelumnya tertunda akibat COVID-19."Kecewa sekali, ya Allah kenapa harus seperti ini," ungkap Abustin.
Namun akhirnya mereka bisa lega ketika pemerintah Indonesia memberangkatkan jamaah haji kembali ke Tanah Suci seiring melandainya pandemi."Terharu sekali, masya Allah karena ijin Allah akhirnya bisa tiba disini, karena pandemi sudah berakhir dan bisa beribadah lagi," katanya.
Abustin dan istri termasuk jamaah haji gelombang kedua yang berangkat dari Tanah Air langsung ke Mekkah via Bandara King Abdul Aziz Jeddah.Mereka tergabung dalam Embarkasi UPG 3 bersama 393 jamaah calon haji lainnya yang menempati hotel di sektor 3 Syisyah, Mekkah.
Jamaah haji gelombang kedua mulai berangkat dari Tanah Air pada Minggu (19/6) sedangkan gelombang pertama melalui Madinah dan saat ini sebagian sudah bergerak ke Mekkah.Berdasarkan data Sistem Informasi dan komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama tercatat jamaah yang sudah diberangkatkan dari Tanah Air sebanyak 52.822 orang dari 131 kloter dan yang sudah tiba di Tanah Suci sebanyak 51.025 orang dari 129 kloter.
Sebelumnya Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Mukhammad Khanif mengatakan petugas siap melayani para tamu Allah agar mereka bisa menjalankan ibadah haji dengan baik."Sudah kita siapkan semua fasilitas termasuk layanan untuk pengantaran jamaah untuk umrah wajib," tambah Khanif.
Setibanya di Mekkah, jamaah akan menuju hotel dan beristirahat sebentar selanjutnya melaksanakan umrah wajib atau tawaf qudum.Khanif mengatakan, seperti sebelumnya, kedatangan perdana jamaah haji akan disambut oleh maktab dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Tahun ini merupakan tahun pertama pelaksanaan haji di masa pandemi setelah dua tahun pemerintah Indonesia tidak memberangkatkan jamaah haji karena Arab Saudi menutup pintu bagi jamaah luar negeri untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.Pemerintah Arab Saudi menetapkan kuota haji Indonesia pada 1443H/2022M sebanyak 100.051 berkurang setengahnya karena saat ini masih dalam masa pandemi.