Rabu 22 Jun 2022 13:34 WIB

Slot Haji untuk Jamaah Eropa Diundi, Keputusan yang 'Menghancurkan' Muslim Inggris

Arab Saudi mencoba memotong jalur perantara haji.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Slot Haji untuk Jamaah Eropa Diundi, Keputusan yang 'Menghancurkan' Muslim Inggris
Foto:

“Saya memercayai ideologi dan proses berpikir mereka yang akan mengajar dan membimbing saya. Saya merasa nyaman bahwa saya akan dibimbing oleh seorang syekh Inggris yang mengetahui konteks dan kebutuhan saya. Di bawah sistem baru ini, Anda tidak tahu apa yang akan Anda dapatkan.”

Dia mengatakan dia belum meminta pengembalian uang untuk uang muka 10 ribu poundsterling jika sistem portal gagal menarik jumlah yang cukup dan operator tur diaktifkan kembali. Bagi penyelenggara seperti Rahman, perubahan di menit-menit terakhir merupakan pukulan palu finansial dan logistik.

“Kami adalah tipe perusahaan jika kami berutang uang kepada siapa pun, tentu saja, akan dikembalikan kepada mereka sesegera mungkin,” ucapnya.

Tetapi Rahman mengatakan mendapatkan kembali uang dari pemasok Saudi setelah banyak perjuangan yang dilakukan dan dia masih menunggu untuk menerima pengembalian uang dari pelaku bisnis perhotelan Saudi setelah haji dibatalkan pada 2020.

“Semuanya hanya menghancurkan dan memilukan. Mata pencaharian orang-orang dalam satu klik jari baru saja hilang. Kami tidak hanya berbicara tentang karyawan Inggris, kami memiliki banyak karyawan yang berbasis di Saudi untuk pekerjaan yang mungkin sudah tidak ada lagi,” katanya.

Saudi 'memotong perantara'

Tidak sepenuhnya jelas mengapa otoritas Saudi membuat keputusan untuk mengubah sistem, terutama mengingat haji kurang dari sebulan lagi. Ada kemungkinan negara tersebut dapat menguji coba pengalaman haji langsung ke konsumen dengan harapan 'memotong perantara' di tahun-tahun mendatang.

Sean McLoughlin, seorang profesor antropologi Islam di Universitas Leeds, mengatakan kepada MEE, “Eksperimen dalam pemasaran dan penjualan bisnis-ke-konsumen ini tidak menempatkan konsumen-peziarah di pusat pemikiran meskipun ada retorika. Kredibilitas dan kepercayaan tidak bisa diterima begitu saja.”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement