IHRAM.CO.ID,CASABLANCA — Jamaah haji Maroko merayakan keberangkatan mereka ke Tanah Suci untuk pertama kalinya setelah dua tahun lebih tidak bisa berhaji karena adanya larangan sebab pandemi Covid-19. Mereka merayakannya di Bandara Rabat Sale pada Senin (20/6/2022) sebelum terbang ke Madinah.
Sebanyak 250 jamaah kontingen Maroko berangkat berhaji sejak dibukanya kembali jamaah haji internasional setelah dilonggarkannya berbagai aturan terkait penanganan pandemi Covid-19.
Untuk merayakan hari itu, Menteri Wakaf dan Urusan Islam Maroko Ahmed Toufiq membacakan pesan dari Raja Mohammed VI. Dia meminta para jamaah untuk mewakili negara mereka sebagaimana mestinya dengan memberikan citra terhormat yang konsisten dengan kepatuhan kuat rakyatnya terhadap nilai-nilai toleransi dan moderasi, keterikatannya pada kesatuan doktrinal dan prinsip jalan tengah dan penolakan terhadap ekstremisme," kata Toufiq seperti dilansir Arab News pada Kamis (23/6/2022)
Raja Mohammed VI mengatakan bahwa dia telah memberikan instruksi kepada menteri agar terus-menerus mengerahkan semua sarana perawatan dan untuk memastikan semua kondisi kenyamanan sehingga para jamaah dapat melakukan ibadah dengan cara yang baik.
“Kami juga mengundang Anda untuk menghormati langkah-langkah dan ketentuan yang diadopsi oleh otoritas Kerajaan Arab Saudi untuk penyelenggaraan musim haji yang suci ini," kata Raja Mohammed VI.
Ada 33 total penerbangan yang dijadwalkan oleh otoritas Maroko. Penerbangan terakhir dijadwalkan berangkat pada 3 Juli.Biaya untuk jamaah diawasi oleh Kementerian Wakaf dan Urusan Islam untuk musim 1443, telah ditetapkan pada 63.800 dirham Maroko ( 6.300 dolar). Angka tersebut diumumkan oleh kementerian dalam siaran pers pada 23 Mei.
Untuk mengatur haji tahun ini, Komisi Kerajaan mengadakan pertemuan untuk membahas langkah-langkah yang diambil oleh otoritas Saudi yang bertanggung jawab untuk haji.
Persyaratan lainnya, orang yang berwenang menunaikan ibadah haji harus berusia di bawah 65 tahun, telah divaksinasi lengkap (tiga dosis), dan harus menunjukkan hasil tes PCR negatif yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan.
Kuota jemaah haji Maroko adalah 45 persen dari jumlah normal. Secara total, 15.392 warga Maroko akan melakukan perjalanan, 10.186 di antaranya diawasi oleh Kementerian Wakaf dan Urusan Islam, dan 5.206 oleh agen perjalanan.
“Dalam batas persentase yang disebutkan, jamaah Maroko akan dipilih di antara mereka yang terpilih dalam undian 2019. Dalam hal kuota tidak tercapai, kami akan menggunakan daftar tunggu dengan tetap memperhatikan persyaratan usia, ”kata kementerian.
Kementerian menambahkan jamaah yang dikecualikan karena tidak menyelesaikan jadwal vaksinasi akan tetap memiliki hak untuk menjadi bagian dari haji tahun depan jika kriteria usia sesuai dan vaksinasi selesai.