IHRAM.CO.ID,BURNLEY – Sebuah bangunan bekas masjid dilaporkan akan dialihfungsikan menjadi flat untuk orang-orang rentan. Meski demikian, rencana itu menimbulkan kekhawatiran menciptakan ghetto.
Ghetto adalah istilah untuk tempat tinggal warga Yahudi, istilah ini dipakai pada abad ke-16 dan ke-17. Ghetto sering dikaitkan sebagai perlambangan diskriminasi, di mana kondisinya cenderung kumuh dan padat.
Bangunan berbentuk tak biasa yang terletak di sudut Burn Street dan Belford Street di distrik Stoneyholme, Burnley, Inggris, terdiri atas dua lantai. Menurut laman Telegraph, bangunan tersebut dulunya merupakan rumah biasa sebelum akhirnya secara illegal digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat muslim.
Sekarang bangunan tersebut telah dikosongkan, setelah masjid yang berada tak jauh dari sana secara resmi dibuka.
Kekosongan ini kemudian direspon A J Cole Properties Limited yang berbasis di Dorset, yang ingin mengubah bangunan tersebut menjadi empat buah flat dengan satu kamar tidur.
Kabar itu datang beberapa hari setelah Dewan Blackburn dan Darwen berencana menyetop pembangunan hunian baru di wilayah tersebut, seiring melonjaknya angka kejahatan dan perilaku anti-sosial. Dewan di dua wilayah itu juga merekomendasikan pejabat Burnley untuk menyetujui skema tersebut.
Rencana ini terlepas dari surat keberatan yang diajukan warga terdekat bangunan kosong tersebut. Adapun beberapa poin utama dari surat keberatan antara lain, bangunan itu dikhawatirkan berpotensi menambah kebisingan dan gangguan, potensi masalah parkir, potensi peningkatan kejahatan, dan potensi perilaku anti-sosial. Sementara itu, warga dilaporkan lebih setuju bangunan kosong tersebut diubah menjadi rumah biasa bukan flat.
Sumber