IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) memastikan jamaah haji Indonesia tetap akan mendapatkan katering makan hingga pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), 8-13 Dzulhijjah 1443 H.
“Ada perbedaan dengan tahun sebelumnya. Jadi jamaah haji tahun ini, tiga hari menjelang Armuzna itu tetap mendapatkan katering,” kata Kepala Daker Makkah, Mukhammad Khanif, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Jumat (1/7/2022).
Selama jamaah berada di hotel, hingga proses pergeseran ke Arafah, mereka disebut tetap akan mendapatkan jatah makan seperti biasa. Tiga kali sehari, pagi, siang dan malam, ditambah buah-buahan segar.
Katering yang telah dikontrak PPIH baru akan menghentikan jatah makan setelah jamaah berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
“Nanti (selama Armuzna) jamaah akan dilayani (konsumsinya) oleh Muassassah Asia Tenggara, mulai sejak jamaah tiba di Armuzna sampai nanti kembali lagi ke hotel di Makkah. Jadi jatah makan sebenarnya bukan berhenti, hanya berganti saja,” ujar Khanif.
Jatah makanan dari Muasasah Asia Tenggara ini khusus diberikan selama jamaah berada di Armuzna, atau pada 8 hingga 13 Dzulhijjah.
Katering yang diberikan juga sama berbentuk kemasan, dengan menunya disesuaikan dengan lidah nusantara.
Ketentuan ini telah disampaikan ke Muassassah dan mereka menyetujuinya. Menu yang telah dikirimkan PPIH ke Muassasah adalah menu cita rasa nusantara, seperti menu-menu makan saat jamaah berada di hotel.
“Iya kita harapkan (menu) seperti itu (cita rasa Nusantara), tapi kita coba nanti lihat bagaimana mereka menyajikan makanan. Total ada 16 kali makan selama Armuzna. Jamaah enggak usah khawatir,” kata dia.
Sementara itu, hingga saat ini dari 242 kelompok terbang (kloter), masih sekitar 26 kloter yang belum tiba di Arab Saudi. Total jamaah yang sudah tiba mencapai 82.437 jamaah.
“Alhamdulillah jamaah haji sudah berangsur-angsur tiba di Kota Makkah. Sampai dengan saat ini kurang lebih tinggal 10 persen. Hari ini juga ada kedatangan 7 kloter,” ujar Khanif.