IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ibadah haji tahunan akan dimulai dengan satu juta Muslim yang telah divaksinasi dari seluruh dunia. Mereka diizinkan untuk ambil bagian tahun ini.
Dilansir dari Al Arabiya pada Selasa (5/7/2022), pada 2019 sekitar 2,5 juta peziarah dari seluruh dunia berpartisipasi. Tetapi, kemudian wabah Covid-19 memaksa otoritas Saudi untuk secara dramatis mengurangi haji dan hanya 60 ribu warga dan penduduk Kerajaan yang divaksinasi penuh yang ambil bagian.
Pada 2021, jumlah jamaah naik menjadi beberapa ribu. Semua Muslim diharapkan untuk menyelesaikan haji ke Makkah setidaknya sekali dalam hidup mereka jika mereka memiliki sarana melakukannya.
Orang-orang percaya berkumpul di kota suci selama beberapa hari ritual dimana mereka menelusuri kembali ziarah terakhir Nabi Muhammad. Berikut adalah ikhtisar ritual haji di tempat yang biasanya menjadi salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia.
Pakaian putih
Jamaah haji pertama-tama harus memasuki keadaan suci, yang disebut Ihram. Pria mengenakan pakaian putih tanpa jahitan yang menekankan persatuan, terlepas dari status sosial atau kebangsaan.
Wanita harus mengenakan gaun longgar, juga putih, hanya memperlihatkan wajah dan tangan mereka. Peziarah tidak diperbolehkan berdebat atau bertengkar dan dilarang memakai wewangian, memotong kuku, atau mencukur rambut atau janggut.
Ritual dimulai
Ritual pertama mengharuskan berjalan tujuh kali mengelilingi Ka'bah (tawaf) di tengah Masjidil Haram. Terbuat dari granit dan terbungkus kain berbordir berat yang menampilkan ayat-ayat Alquran, Ka'bah berdiri setinggi hampir 15 meter (50 kaki).
Peziarah selanjutnya berjalan tujuh kali di antara dua titik bukit batu Shafa dan Marwa di masjid. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Mina, sekitar lima kilometer jauhnya, menjelang ritus utama haji di Gunung Arafat.
Puncak dari haji adalah berkumpulnya di Gunung Arafat, sekitar 10 kilometer dari Mina, di mana diyakini Nabi Muhammad menyampaikan khutbah terakhirnya. Jamaah haji berkumpul di bukit setinggi 70 meter dan dataran sekitarnya selama berjam-jam untuk berdoa dan membaca Alquran. Mereka tinggal di sana sampai malam.
Setelah matahari terbenam, mereka menuju ke Muzdalifah, di tengah-tengah antara Arafat dan Mina. Jamaah mengumpulkan beberapa kerikil sehingga mereka dapat melakukan "rajam setan" secara simbolis.
Melempar jumrah
Ritual besar terakhir haji adalah kembali di Mina. Jamaah haji melemparkan tujuh batu ke masing-masing dari tiga dinding beton besar yang melambangkan setan. Ritual tersebut merupakan peniruan dari rajam setan oleh Nabi Ibrahim di tiga tempat di mana dikatakan setan mencoba menghalanginya mematuhi perintah Tuhan untuk mengorbankan putranya, Ismail.