IHRAM.CO.ID, RAMALLAH -- Seorang jamaah haji dari Betlehem di Tepi Barat, Walid Ghuneim, diliputi kegembiraan. Sistem lotre memilih dia dan istrinya untuk menunaikan haji empat tahun lalu.
Namun, munculnya pandemi Covid-19 menyebabkan penangguhan pelaksanaan hajinya. Dia terus menunggu hingga namanya dipilih tahun ini di antara 1.900 warga Tepi Barat.
Pria berusia 59 tahun ini merupakan seorang pedagang bahan bangunan. Ia tidak bisa tidur pada malam sebelum perjalanan haji.
Enam putra dan putrinya, bersama cucu-cucunya, datang untuk mengucapkan selamat tinggal. Tak hanya itu, saudara, kerabat dan teman-temannya juga turut mengantarnya pergi.
Pada dini hari, dia dan istrinya adalah orang pertama yang tiba di titik pertemuan para peziarah di Betlehem, yang ditetapkan oleh perusahaan haji. Mereka naik bus ke Jericho Crossing dan kemudian menyeberangi jembatan Israel, yang menghubungkan Tepi Barat dan Yordania, dalam perjalanannya dengan 52 penumpang lainnya ke Madinah. Madinah menjadi pemberhentian pertama dari ziarah tiga minggu itu.
“Saya tidak tidur tadi malam, dan saya senang dan ingin melihat dan mengunjungi Masjid Nabawi dan Masjidil Haram di Makkah dan menunaikan haji bersama istri saya,” kata Ghuneim, yang mengunjungi Arab Saudi untuk pertama kalinya dalam hidupnya, dikutip di Arab News, Kamis (7/7/2022).
Selama perjalanan, ia menyebut semua rekannya di dalam bus dan dirinya sendiri merasa senang dengan perjalanan yang luar biasa dan bertujuan menunaikan haji. Direktur perusahaan Haji dan Umrah Palestina Sameh Jbara mengatakan pihak berwenang Saudi mengizinkan 1.900 jamaah dari Tepi Barat dan 600 dari Jalur Gaza melakukan haji tahun ini. Jumlah ini merupakan 45 persen dari alokasi sebelum wabah Covid-19 untuk Palestina.