Rafiq mengatakan banyak manfaat ketika menuju Jamarat atau tempat-tempat lainnya tidak terpisah dari rombongannya. Di antaranya, jamaat tidak tersesat sehingga ketika ada sesuatu di dalam perjalanan dapat saling membantu dan memberi tahu di antara mereka.
"Bayangkan kalau jamaah terpisah dari rombongannya, susah kalau terjadi apa-apa," katanya.
Biasanya, kasus yang sering terjadi kepada jamaah haji saat perjalanan menuju jamarat adalah kelelahan, heat stroke, pingsan sampai ada yang meninggal dunia. Teriknya sengatan matahari menjadi tantangan bagi jamaah haji dan juga petugas.
"Untuk itu kita selalu ingatkan jamaah jangan terpencar dan saling membantu," katanya.
Selain menyemangati, M Rafiq juga menunjukkan jalan jamaah yang tersesat. Dia memberi arahan kepada jamaah jalan mana yang mudah dilalui menuju pemondokan.
Dan jika dihitung-hitung sudah tak terbilang berapa banyak jamaah haji yang ditunjukan jalan. Bahkan jika ada kesempatan dia mangantar jamaah sampai pemondokan.
M Rafiq tahu betul titik-titik koordinat maktab-maktab misi haji Indonesia. Ada 44 maktab milik haji Indonesia yang diisi oleh jamaah haji.