IHRAM.CO.ID,MAKKAH--Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana, meminta agar berbagai pihak penyelenggara haji bekerja sama untuk memastikan kesehatan jamaah tetap terjaga. Mengingat di fase krisis banyak jamaah lansia dan komorbid pingsan saat melaksanakan lontar jumroh karena kelelahan.
"Kita mengharapkan kerjasama semua pihak, dari para KBIH, Ketua Kloter, Ketua Regu, dan teman-teman PPIH di lapangan agar terus mengedukasi jamaahnya untuk tidak berlebihan, lempar jumroh bagi jamaah lansia dan memiliki komorbid untuk dibadalkan saja," kata Budi, Sabtu (9/7/2022).
Faktor kelelahan dapat menjadi pemicu jamaah lansia dan memiliki komorbid penyakit jantung mendapat serangan jantung. Dengan dilaksanakannya badal lontar, maka kesehatan jemaah akan tetap terjaga khususnya di fase Armuzna.
“Dari kemarin sampai hari ini saja ada enam jamaah kita yang meninggal disebabkan kelelahan dan dehidrasi yang menyebabkan penyakit jantung lebih berat," katanya.
Mayoritas jemaah haji sakit yang mendapatkan perawatan di Pos Kesehatan Mina juga didominasi oleh faktor kelelahan dan dehidrasi. Sampai pukul 08.40 WAS ada 62 jamaah yang dirawat.
Selain meminta kerjasama dari berbagai pihak, dr Budi menyatakan akan memperkuat pelayanan kesehatan di sepanjang jalur jamarat. Selain adanya Pos Kesehatan Mina dan 8 Pos kesehatan satelit di jalur atas dan bawah jalur jamarat, juga akan dilakukan penambahan penugasan personil Emergency Medical Team (EMT).
Sebanyak 20 orang tim EMT mobile yang terbagi dalam lima tim akan bertugas di sepanjang terowongan mina. Tim akan dibekali dengan kursi roda, air, oralit dan perlengkapan untuk kegawatdaruratan lainnya.
"Malam ini tim langsung bekerja sampai fase lontar jumroh berakhir, untuk menolong jamaah yang kelelahan di tengah perjalanan jamarat," katanya.