IHRAM.CO.ID, SEOUL -- Lee Myung Won, seorang mualaf di Korea Selatan tengah menulis mushaf Alquran terjemahan bahasa Korea. Won mengatakan bahwa Alquran dengan terjemahan bahasa Korea pertama kali telah ditulis pada 1971 oleh Yung Sum Kim.
Won mengatakan kepada Radio World.kbs bahwa Alquran dengan terjemahan yang ada saat ini tidak terlalu tepat dan dapat dipahami dengan baik.
Won yang kini bernama Ahmed mengatakan pertama kali terpikir olehnya untuk menerjemahkan Alquran ketika ia berkenalan dengan ahli Alquran Mesir dan bahasa Arab Ahmed Abdul Fattah Suleiman pada tahun 1985. Dia memeluk Islam setelah bertemu dengan sarjana Mesir dan belajar bahasa Arab darinya.
"Sejak itu, saya berpikir untuk menerjemahkan Alquran. Saya mempelajari Alquran selama 30 tahun untuk memahaminya (dalam bahasa Arab) sebelum memulai terjemahan tiga tahun lalu," katanya.
Ahmed mencatat bahwa ia menggunakan delapan interpretasi Quran dalam bahasa Arab serta 13 terjemahan bahasa Inggris dari Quran untuk menerjemahkan Kitab Suci itu ke dalam bahasa Korea.
Ia juga berencana menerjemahkan sejumlah kitab hadis ke dalam bahasa Korea agar masyarakat di Korea Selatan bisa belajar tentang budaya Islam.
Bahasa Korea adalah bahasa ibu bagi sekitar 80 juta orang sebagian besar keturunan Korea. Ini adalah bahasa resmi dan nasional Korea Utara dan Korea Selatan. Di luar Korea, bahasa tersebut merupakan bahasa minoritas yang diakui di beberapa bagian Tiongkok, yaitu Provinsi Jilin, dan khususnya Prefektur Yanbian dan Kabupaten Changbai. Bahasa ini juga dituturkan di beberapa bagian pulau Sakhalin Rusia dan sebagian Asia Tengah oleh Koryo-saram.
Di Korea Selatan, Islam adalah agama minoritas. Komunitas Muslim berpusat di Seoul dan ada beberapa masjid di seluruh negeri. Menurut Federasi Muslim Korea, ada sekitar 100.000 Muslim yang tinggal di Korea Selatan, sekitar 70 hingga 80 persen di antaranya adalah orang asing. Andrian Saputra