IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Wali Kota Jeddah mengumumkan sebanyak 28 daerah kumuh dan lingkungan acak telah diratakan dengan tanah, Senin (18/7) lalu. Langkah ini diambil sebagai bagian dari rencana pembangunan kembali Jeddah.
"Dari total 32 lingkungan, empat yang tersisa dan mereka akan dipindahkan dalam waktu yang dijadwalkan,” kata juru bicara walikota, Muhammad Al-Baqmi, dikutip di Saudi Gazette, Selasa (19/7/2022).
Berbicara kepada saluran Al-Ekhbariya, Al-Baqmi mengatakan pemberitahuan pembongkaran ini akan disampaikan ke lingkungan yang tersisa, sesuai jadwal. Berdasarkan susunan jadwal yang ada, lingkungan Al-Montazahat akan diproses pada 23 Juli, lingkungan Quwaizah, Al-Adl dan Al-Fadl pada bulan Agustus, sementara lingkungan Umm Al-Salam dan Kilo pada 14 September.
Lebih lanjut, Al-Baqmi menyatakan, setiap penundaan atau perubahan linimasa (timeline) rencana tersebut akan diumumkan melalui akun media sosial resmi walikota.
Sebelumnya, Walikota telah mengungkapkan pembongkaran bangunan dan pemindahan puing-puing ini akan selesai di semua lingkungan yang ditargetkan di kegubernuran Jeddah pada batas waktu yang diumumkan, yaitu 17 November 2022.
Pembongkaran 20 perkampungan kumuh dan kelurahan tersebut mulai dilakukan sebelum awal Ramadhan. Sedangkan, tata cara pembongkaran sisa 12 perkampungan kumuh dan kelurahan di wilayah kegubernuran dimulai setelah berakhirnya libur Idul Fitri.
Menurut walikota, sekitar 20 distrik akan dikembangkan tanpa menghancurkannya. Hal ini termasuk Briman, Al-Ajwad, Al-Khumrah, Al-Sarwat, Al-Wadi, Al-Dahiya, Al-Quzwain, Al-Fadilah, Al-Qurainiyah, Kilo 14, Kilo 15, Kilo 16, Kilo 18, Kilo 23 , Distrik Utara 18, Hawarina, Mahamid, Al-Faw dan Hudhaifat.