IHRAM.CO.ID, ANKARA -- Pejabat dari Rusia, Ukraina, Turki dan PBB kemungkinan besar akan bertemu pekan ini untuk membahas kelanjutan ekspor biji-bijian Laut Hitam Ukraina. Sementara seorang pejabat Turki mengatakan masalah lainnya yang tersisa harus juga diatasi.
Invasi Rusia ke Ukraina yang merupakan dua pemasok gandum utama dunia telah membuat harga biji-bijian dan produk makanan lainnya melonjak. Ini telah menghentikan ekspor Kyiv, menyebabkan lusinan kapal terdampar dan sekitar 20 juta ton biji-bijian terjebak dalam silo di Odesa.
Pekan lalu Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan Rusia, Ukraina, Turki dan PBB akan menandatangani kesepakatan pekan ini di koridor ekspor gandum setelah pembicaraan di Istanbul. Namun, Sekjen PBB Antonio Guterres memperingatkan masih ada perjalanan panjang sebelum ada pembicaraan damai untuk mengakhiri perang.
"Kesepakatan dicapai pada rencana, prinsip-prinsip umum untuk pengiriman biji-bijian dan produk makanan. Kemungkinan pertemuan ini dalam sepekan," kata Akar, dilansir dari The New Arab, Senin (18/7/2022).
Dia mengatakan hal-hal teknis seperti membentuk pusat pemantauan di Istanbul, mengidentifikasi rute yang aman, dan pos pemeriksaan di pintu keluar dan masuk pelabuhan ada dalam agenda. Secara terpisah, seorang pejabat senior Turki mengatakan ada kemungkinan besar pertemuan empat pihak ini akan menandatangani kesepakatan pekan ini.
"Namun ada beberapa masalah kecil. Negosiasi terus mengatasi ini," kata pejabat itu, seraya menambahkan setiap langkah positif dipengaruhi oleh serangan atau perkembangan besar lainnya yang terjadi dalam perang.
"Tapi secara umum ada harapan itu akan ditandatangani minggu ini. Saya cukup optimistis. Tidak akan lama sebelum kesepakatan akhir tercapai," tambah orang itu.
Pada akhir pekan, Rusia berjanji meningkatkan operasi militer di Ukraina saat roket dan misilnya menghantam kota-kota. Seorang pembantu Kremlin mengatakan presiden Rusia dan Turki akan membahas masalah ini selama pertemuan di Teheran pada Selasa (19/7/2022).
Kedua pemimpin akan bertemu di ibu kota Iran dengan konflik di Ukraina yang secara besar-besaran menghambat pengiriman dari salah satu pengekspor gandum dan biji-bijian terbesar di dunia, memicu kekhawatiran akan kekurangan pangan global.
Erdogan dan Putin bersama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga diharapkan untuk membahas masa depan Suriah selama pertemuan mereka di Teheran, sebagai bagian dari proses Astana.