Kamis 21 Jul 2022 14:00 WIB

Tiba di Madinah, Jamaah Gelombang 2 Diminta Patuhi Prokes

Jamaah diimbau untuk membatasi diri dari aktivitas di luar ibadah

Rep: A Syalaby Icshan/ Red: Agung Sasongko
Jamaah haji seluruh dunia terlihat memadati pintu masuk Masjid Ibnu Abbas, Sabtu (16/7) pagi. Setelah menyelesaikan prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) menjadi waktunya jamaah termasuk jamaah haji khusus Firdaus Tour mengunjungi tempat-tempat bersejarah, sebelum kembali ke Madinah selanjutnya ke Tanah Air Indonesia.
Foto: Republika/ali yusuf
Jamaah haji seluruh dunia terlihat memadati pintu masuk Masjid Ibnu Abbas, Sabtu (16/7) pagi. Setelah menyelesaikan prosesi puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) menjadi waktunya jamaah termasuk jamaah haji khusus Firdaus Tour mengunjungi tempat-tempat bersejarah, sebelum kembali ke Madinah selanjutnya ke Tanah Air Indonesia.

IHRAM.CO.ID, MADINAH — Stafsus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo meminta agar jamaah yang hari ini tiba di Madinah dari Makkah untuk menjaga protokol kesehatan. Pria yang akrab disapa Gus Bowo itu menjelaskan, upaya untuk mengenakan masker tak hanya menghindarkan diri dari virus Covid-19 tetapi juga dari debu. 

“Cuaca dan kondisi di Tanah Suci ini relatif masih ekstrem. Debu-debu beterbangan buat kita sesak, kena flu, tenggorokan terganggu, dan panas dalam. Saya kira menjaga prokes ini harus selalu diingatkan para petugas agar jamaah bisa lancar jalankan ibadahnya selama di Madinah,”jelas Gus Bowo di Kantor Daker Madinah, Madinah, Arab Saudi, Rabu (20/7) malam. 

Baca Juga

Adanya temuan belasan jamaah yang terkena Covid-19 belum membuat PPIH Arab Saudi mengubah skema akomodasi jamaah di Madinah. Dia menjelaskan, petugas cukup mengimbau jamaah agar patuh terhadap protokol kesehatan. Menurut dia, jamaah yang tiba di Madinah harus diedukasi jika rangkaian ibadah selama di Tanah Suci belum tuntas. Mereka pun diimbau untuk membatasi diri dari aktivitas di luar ibadah. 

Kepala Sektor 1 Madinah PPIH Arab Saudi Ramlan Sudarto menjelaskan, pihaknya sudah melakukan survei untuk hotel 101 hingga 106 yang akan mulai ditempati jamaah pada Kamis (21/7). Menurut dia, kamar baru bisa dibuka sejak 19 Juli mengingat sebagian diantaranya menggunakan skema blocking time sehingga masih dihuni oleh jamaah lain seperti Sudan dan Aljazair. “Kita ada sembilan hotel. Full musim (disewa selama musim haji) enam hotel dan blocking tiga hotel,”jelas dia. 

Hingga saat ini, Ramlan menjelaskan, ada 54 petugas yang siap melayani jamaah. Mereka memiliki tugas dan fungsi berbeda dari akomodasi hingga katering. Belajar dari jamaah gelombang 1, dia menjelaskan, para petugas ini pun akan mengedukasi jamaah  perihal penggunaan lift di hotel. “Jamaah kita sukanya berombongan. Harus ramai-ramai sementara kapasitas lift 15 orang tapi diisi 20 orang,”jelas dia.

Selain itu, ujar Ramlan, pihaknya pun akan menyosialisasikan aturan dari Tim Kesehatan Haji Arab Saudi terkait larangan rokok. Menurut dia, jamaah dilarang untuk merokok di dalam dan area Masjid Nabawi juga di seputar hotel. Dia menegaskan, aturan tersebut sudah disosialisasikan kepada setiap petugas kloter. Apabila kedapatan merokok, jamaah akan dikenakan denda 200 Riyal . “Imbasnya bisa terkena sanksi denda atau kurangan,”ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement