Gelombang panas yang memecahkan rekor di Inggris mendorong seruan kepada pemerintah untuk mempercepat upaya beradaptasi dengan perubahan iklim, terutama setelah kebakaran hutan menciptakan hari tersibuk bagi petugas pemadam kebakaran London sejak bom menghujani kota itu selama Perang Dunia Kedua.
Meski begitu, perjalanan terganggu untuk hari ketiga karena operator kereta api memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh panas, dan petugas pemadam kebakaran terus membersihkan titik api di lokasi kebakaran pada Selasa. “Inggris perlu mempersiapkan gelombang panas serupa di masa depan karena emisi karbon buatan manusia telah mengubah iklim,” kata Profesor Stephen Belcher, kepala ilmuwan di Met Office, layanan cuaca nasional Inggris.
“Hanya pengurangan emisi yang agresif yang akan mengurangi frekuensi kejadian seperti itu,” katanya.
Menteri Kantor Kabinet Kit Malthouse mengatakan kepada House of Commons, sebanyak 15 departemen pemadam kebakaran menyatakan insiden besar karena lebih dari 60 properti di seluruh negeri hancur. Salah satu kebakaran terbesar terjadi di Wennington, sebuah desa di pinggiran timur London, di mana deretan rumah hancur oleh api yang menjalar melalui ladang kering di dekatnya.
Warga Tim Stock mengatakan dia dan istrinya melarikan diri setelah rumah di sebelahnya terbakar dan api menyebar dengan cepat. "Itu seperti zona perang. Di jalan utama yang sebenarnya, semua jendela meledak, semua atap runtuh, itu seperti adegan dari Blitz," katanya.