Kamis 21 Jul 2022 15:38 WIB

Macron Bersumpah akan Melakukan Aksi Perubahan Iklim

Selama gelombang panas, Prancis dilanda kebakaran hutan.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Foto ini disediakan oleh pemadam kebakaran wilayah Gironde (SDIS 33) menunjukkan seorang petugas pemadam kebakaran berdiri di sebelah api di dekat Landiras, Prancis barat daya, Senin pagi, 18 Juli 2022. Prancis mengerahkan lebih banyak pesawat pengebom air dan ratusan petugas pemadam kebakaran lagi untuk memerangi penyebaran kebakaran hutan yang dipicu oleh angin panas yang berputar-putar pada hari Senin dari gelombang panas yang membakar sebagian besar Eropa. Dengan arah angin yang berubah, pihak berwenang di barat daya Prancis mengumumkan rencana untuk mengevakuasi lebih banyak kota dan memindahkan 3.500 orang yang berisiko berada di jalur kobaran api. (SDIS 33 melalui AP)
Foto:

Gelombang panas yang memecahkan rekor di Inggris mendorong seruan kepada pemerintah untuk mempercepat upaya beradaptasi dengan perubahan iklim, terutama setelah kebakaran hutan menciptakan hari tersibuk bagi petugas pemadam kebakaran London sejak bom menghujani kota itu selama Perang Dunia Kedua.

Meski begitu, perjalanan terganggu untuk hari ketiga karena operator kereta api memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh panas, dan petugas pemadam kebakaran terus membersihkan titik api di lokasi kebakaran pada Selasa. “Inggris perlu mempersiapkan gelombang panas serupa di masa depan karena emisi karbon buatan manusia telah mengubah iklim,” kata Profesor Stephen Belcher, kepala ilmuwan di Met Office, layanan cuaca nasional Inggris. 

“Hanya pengurangan emisi yang agresif yang akan mengurangi frekuensi kejadian seperti itu,” katanya.

Menteri Kantor Kabinet Kit Malthouse mengatakan kepada House of Commons, sebanyak 15 departemen pemadam kebakaran menyatakan insiden besar karena lebih dari 60 properti di seluruh negeri hancur. Salah satu kebakaran terbesar terjadi di Wennington, sebuah desa di pinggiran timur London, di mana deretan rumah hancur oleh api yang menjalar melalui ladang kering di dekatnya.

Warga Tim Stock mengatakan dia dan istrinya melarikan diri setelah rumah di sebelahnya terbakar dan api menyebar dengan cepat. "Itu seperti zona perang. Di jalan utama yang sebenarnya, semua jendela meledak, semua atap runtuh, itu seperti adegan dari Blitz," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement