IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Siwak mengakar dalam bahasa Arab "yudlik." Terjemahan kasarnya adalah “pijat” (yaitu, memijat mulut). Ini berarti lebih dari "sikat gigi."
Jenis siwak yang paling baik adalah yang berasal dari pohon araak. Siwak Nabi Muhammad SAW berasal dari pohon itu.
Siwak adalah ranting alami yang diperkaya dengan mineral alami yang membantu membersihkan gigi, inhibitor lain yang mencegah gusi berdarah, bahan pembersih yang membunuh mikroba dan kuman serta wewangian yang memberikan aroma segar alami pada nafas.
Siwak adalah sikat alami yang ideal yang telah diberkahi dengan lebih dari pasta gigi buatan yang pernah ada.
Siwak adalah ranting pembersih gigi yang terbuat dari pohon Salvadora persica yang dikenal dengan nama araak. Sebuah alternatif tradisional dan alami untuk sikat gigi modern, ia memiliki sejarah panjang yang terdokumentasi dengan baik dan terkenal karena manfaat obatnya.
Seperti sikat gigi, sumbu pada siwak membersihkan sela-sela gigi dan tidak putus di bawah tekanan apapun. Sebaliknya, mereka fleksibel dan kuat. Sumbu kecil ditekuk ke bentuk yang sesuai untuk mengeluarkan plak dan sisa makanan dari sela-sela gigi sambil menghindari kerusakan pada gusi.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita lebih dari 1.400 tahun yang lalu untuk menggunakan siwak untuk membersihkan gigi dan mulut kita dan memberikan aroma yang harum.
Sisa makanan yang ditemukan di antara gigi menyediakan lingkungan yang sangat baik untuk bernanahnya jutaan bakteri, yang dapat menyebabkan penyakit gusi berdarah menyakitkan serta kista. Dalam kasus terburuk, bisa terjadi peradangan pada tulang rahang.
Bakteri juga menghasilkan enzim yang merusak yang menggerogoti kalsium gigi, yang menyebabkan gigi berlubang. Dalam kasus yang parah, bakteri menghasilkan gas yang mengeluarkan bau busuk dari mulut.
Studi ilmiah modern telah menemukan bahwa siwak memiliki mineral alami yang membunuh mikroba dan kuman serta menghilangkan plak.