IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Pelaksanaan haji tahun 2022 hampir usai. Hingga saat ini, setidaknya 50 persen jemaah haji asal Indonesia juga sudah meninggalkan tanah suci pulang ke tanah air.
“Insya Allah pemulangan terus berlanjut, hari ini memasuki 50 persen. Kita ingin mengawal pemulangan sampai tidak ada kendala lagi baik keterlambatan ataupun kita antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief, dalam keterangan pers, Sabtu (30/7/2022).
Dirjen PHU pimpin evaluasi yang diikuti seluruh pimpinan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, ini, juga dilakukan beberapa simulasi terkait masalah yang timbul saat proses pemulangan. “Kita ingin mengawal pemulangan. Juga ada simulasi andaikan ada keterlambatan pesawat, baik pengaturan tas, bus, hingga koper jemaah,” ujar Hilman.
Jika ada keterlambatan pesawat misalnya, maka maskapai harus menanggungnya. Keterlambatan harus dikomunikasikan dan akan disampaikan juga konsekuensinya.
"Kalau berkonsekuensi tambah masa tinggal jemaah kita sampaikan karena itu ada dalam kontrak,” kata dia.
Hilman lantas mencontohkan adanya keterlambatan satu maskapai yang lantas harus mencarikan penginapan dan memberikan makan bagi jemaah. “Kita sebenarnya tidak ingin fokus di penggantian, tapi bagaimana ini tidak ada keterlambatan. Karena di Indonesia juga kasihan keluarga sudah menjemput kadang juga menginap,” kata Hilman.
Dalam rapat evaluasi ini juga dibahas tentang jatah air zamzam bagi jemaah. Kementerian Agama akan segera mengusulkan penambahan jatah air zamzam bagi jemaah menjadi 10 liter.
“Kita pelajari dan kita siapkan tim. Nanti air zamzam bisa disimulasikan andaikan ditambah jadi 10 liter. Tapi problem utama proses distribusinya, kalau tambah 5 liter kali 100 ribu jemaah misalnya, kan banyak. Nanti biayanya bagaimana ini sedang kita kaji,” ujarnya.
Pembatasan usia jemaah juga sedang dikaji karena di Indonesia saat ini terdapat 750 ribu jemaah lansia yang juga harus difasilitasi secara proporsional. “Ini jangan sampai haji ini eksklusif, kecuali ada faktor terkait protokol kesehatan. Misalnya tahun ini dibatasi usia 65 tahun,” kata dia.
Yang pasti, kata Hilman, evaluasi haji tahun ini menunjukkan tingkat kepuasan jemaah meningkat.
“Kita tidak menilai sendiri tapi dari PHU memastikan prosedur yang kita tentukan bisa dijalankan. Aturan terkait pelayanan juga dijalankan. Apakah jemaah puas? Insya Allah kami sedang meminta lembaga independen untuk mensurvei,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU, Saiful Mujab mengatakan, untuk kepulangan, seluruh debarkasi dan asrama haji juga telah siap menyambut jemaah. Setiap jemaah yang datang di bandara langsung diarahkan ke asrama haji dan diberikan air zamzam sebanyak lima liter.
Seluruh jemaah juga langsung dilakukan swab antigen. Jika menemukan ada yang positif Covid-19, maka langsung dilakukan pemisahan jemaah.