Senin 22 Aug 2022 23:51 WIB

Raja Salman Arab Saudi Perintahkan Bantu Maksimal Korban Banjir Sudan

Arab Saudi mempunyai perhatian besar terhadap korban bencana banjir di Sudan

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Banjir di Sudan Ilustrasi. Arab Saudi mempunyai perhatian besar terhadap korban bencana banjir di Sudan
Foto: AP Photo/Maura Ajak
Banjir di Sudan Ilustrasi. Arab Saudi mempunyai perhatian besar terhadap korban bencana banjir di Sudan

IHRAM.CO.ID, RIYADH–Penguasa Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz memerintahkan Pusat Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSrelief) untuk mengoperasikan jembatan udara kemanusiaan di Sudan.

Tindakan ini untuk memasok makanan dan tempat tinggal darurat demi membantu mereka yang terkena dampak banjir di Sudan.

Baca Juga

Dilansir dari Saudi Gazette, Senin (22/8/2022), Penasihat di Royal Court dan supervisor jenderal KSrelief, Dr. Abdullah Al-Rabeeah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa arahan ini merupakan perpanjangan dari dukungan berkelanjutan yang diberikan oleh pemerintah Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dan Putera Mahkota. Mereka diklaim berdiri bersama semua negara yang bersaudara dan bersahabat dalam berbagai keadaan dan kesengsaraan yang mereka alami.

Sementara dikutip dari Gulf News, Dewan Menteri Sudan mengumumkan keadaan siaga dan darurat bencana banjir yang melanda enam negara bagian, yaitu Sungai Nil, Gezira, Nil Putih, Kordofan Barat, Darfur Selatan dan Kassala.

Menurut Kantor Berita Sudan (SUNA), Dewan menekankan pentingnya memobilisasi upaya rakyat untuk menarik dukungan kemanusiaan internal dan eksternal dari badan-badan resmi dan populer untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak situasi di negara bagian.

Penjabat Menteri Urusan Kabinet Osman Hussein Osman menegaskan pembukaan rekening dalam mata uang lokal dan asing untuk menarik dukungan dan berdiri di samping mereka yang terkena dampak hujan deras dan banjir. 

Sedikitnya 79 orang meninggal dalam banjir bandang yang dipicu oleh hujan lebat di Sudan sejak Juni, menurut seorang pejabat setempat. Abdul Jalil Abdul Rahim, juru bicara Dewan Nasional Pertahanan Sipil Sudan, mengatakan puluhan rumah rusak akibat banjir.

"Sebagian besar 18 negara bagian Sudan terkena dampak hujan lebat, kecuali Khartoum," katanya kepada Anadolu Agency. 

Musim hujan di Sudan biasanya sampai September. Tahun lalu banjir dan hujan lebat menewaskan lebih dari 80 orang dan meredam puluhan ribu rumah di seluruh negeri

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement