IHRAM.CO.ID,RIYADH -- Reham Abdel Karim Matar merupakan seorang gadis Suriah berusia tujuh tahun, yang keluarganya mengungsi dari pedesaan di Homs. Bersama orang tua dan saudara laki-lakinya, ia menderita tinggal di salah satu kamp Arsal di Lebanon.
Perwakilan dari Pusat Bantuan dan Pertolongan Kemanusiaan Raja Salman (KSrelief) melihat ini dan turun tangan untuk membantu.
"Reham menderita ketakutan yang luar biasa karena peristiwa traumatis yang membuatnya terisolasi dan tidak meninggalkan tendanya," kata lembaga tersebut melalui unggahannya di //Twitter//, dikutip di //Arab News//, Selasa (23/8).
Lebih lanjut, disampaikan Reham telah mulai melakukan terapi di Pusat Kesehatan Arsal, yang didanai oleh KSrelief. Saat ini, kondisinya perlahan membaik secara signifikan.
"Dalam salah satu sesi dukungan psikologis yang diberikan setiap hari di pusat kesehatan Arsal, ibu dari Reham, Salam Andel Nasser Al-Kanj turut hadi. Dia akhirnya mendapatkan keberanian untuk berbicara tentang masalah putrinya, seperti mengompol dan ketakutan lain yang dihadapi," ucap departemen media KSrelief.
Kepada sepsialis kesehatan mental di fasilitas kesehatan tersebut, sang ibu menyebut Reham mengalami ketakutan dan trauma lebih dari setahun sebelumnya.
Hal ini terjadi setelah salah satu kerabat suaminya menceritakan kisah tentang hantu dan anak-anak yang diculik. Dia lantas menolak untuk meninggalkan tenda dan berhenti pergi ke sekolah.
Para spesialis pun berupaya menangani kasus ini dengan sangat hati-hati dan sensitif. Mereka juga memberikan nasihat kepada orang tua, tentang bagaimana menangani masalah tersebut di rumah, serta menunjukkan bahwa apa yang dialami Reham berada di luar kendalinya.
Selama di lokasi kesehatan, ia menerima sejumlah sesi dukungan psikologis individu. Oleh para spesialis, ia didorong untuk menggambar, menulis dan bermain dengan bentuk geometris.
Reham mengembangkan ikatan yang erat dengan petugas kesehatan dalam waktu kurang dari setahun. Terlihat ada peningkatan yang signifikan dalam perilakunya.
Selain itu, sang ibu juga mengungkapkan bahwa Reham sekarang senang pergi ke sekolah. Dirinya juga mulai berteman dengan anak-anak lain di sana maupun di kamp.
“Melalui air matanya, sang ibu berterima kasih kepada pusat kesehatan atas kemurahan hati dan perlakuan yang baik, serta kesabarannya,” ujar seorang perwakilan KSrelief.
Dengan dukungan KSrelief, para pekerja di Pusat Kesehatan Arsal di provinsi Bekaa berupaya menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif bagi para pengungsi Suriah.
Bulan lalu, pusat kesehatan yang sama membantu Zahia Abdel Haq, 67 tahun, yang menderita masalah kesehatan serius akibat migrasi paksa. Dirinya sedang mencari tempat yang aman di mana dia bisa mencari bantuan untuk pulih.
Zahia terpaksa pindah dari kota ke kota untuk bertahan hidup, sampai akhirnya tiba di kota Arsal. Di sana, dia bertemu dengan Dr. Khaled Al-Hujairi, yang melakukan tes dan mengungkapkan jika dia menderita kerusakan tulang rawan lutut dan sindrom lorong karpal.
Dokter yang bertugas pun segera mengembangkan rencana perawatan untuk Zahia. Setelah dilakukan beberapa sesi perawatan di pusat kesehatan, dia dinyatakan sembuh.
Bantuan yang diberikan oleh KSrelief di Lebanon merupakan bagian dari upaya Saudi memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan, utamanya di negara-negara yang dilanda perang.
Arab Saudi memberikan bantuan kemanusiaan di seluruh dunia melalui KSrelief. Sejak 1996, mereka telah memberikan lebih dari 94,6 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan pertolongan lain, yang bermanfaat bagi orang-orang di 164 negara. // Zahrotul Oktaviani
https://www.arabnews.com/node/2148026/saudi-arabia