IHRAM.CO.ID, TIJUANA -- Sebuah bangunan yang sebelumnya difungsikan sebagai bar kini jadi tempat harapan umat Islam yang datang dari berbagai negara untuk mencari kehidupan baru. "Ketika mereka datang ke sini mereka merasa nyaman," kata Presiden Latina Muslim Foundation, Sonia García, seperti dilansir NPR, Senin (29/8/2022).
Tempat ini sekarang menyediakan sejumlah layanan seperti bantuan hukum, perawatan medis, pelatihan bahasa dan kelas Alquran. Ada kamar terpisah untuk pria dan wanita, ada juga ruangan lain untuk mengkarantina orang ketika mereka sakit.
Bangunan ini ternyata dulunya adalah sebuah bar atau tempat minum-minum minuman keras. Fasilitas ini juga pernah digunakan untuk tradisi quinceañeras dan pesta ulang tahun.
"Dulu tempat minum. Kami bilang dari haram ke halal," tutur García.
Beberapa tahun yang lalu, ketika García menjadi sukarelawan di tempat penampungan imigran lain, ia berkeinginan untuk menciptakan ruang di mana umat Islam bisa merasa lebih nyaman. Tempat dimana mereka bisa sholat lima waktu dan disuguhi makanan halal. Maka sejak tempat penampungan itu dibuka pada bulan Juni, García telah menyambut orang-orang dari Yaman, Afghanistan hingga Rusia.
García mengatakan tidak banyak Muslim di Meksiko. Dia sendiri memutuskan menjadi mualaf atau pindah keyakinan dari Katolik.
Meksiko adalah negara mayoritas Kristen. Menurut sensus pemerintah Meksiko tahun 2020, sekitar 78 persen populasi mengidentifikasi diri sebagai Katolik dan 11 persen sebagai Protestan/Kristen Evangelis. Hanya 0,2 persen yang mengidentifikasikan diri dengan agama lain, termasuk Islam.