IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Elon Musk sedang berupaya mengundur jadwal sidang perseteruannya dengan Twitter ke bulan November setelah kehadiran pembocor (whistleblower) eks pejabat di media sosial tersebut.
Reuters pada Rabu (31/8/2022) melaporkan Musk mengajukan berkas ke pengadilan untuk menunda sidang. Dia meminta hakim mengizinkan kedua pihak membahas kasus sampai 10 November, setelah itu mengadakan konferensi untuk mendiskusikan bukti-bukti yang bisa dibawa ke pengadilan.
Musk dalam berkas yang diajukan ke Pengadilan Delaware menyatakan sidang bisa dimulai pada bulan tersebut bergantung pada ketersediaan jadwal pengadilan. Twitter dan Elon Musk saling menuntut di Pengadilan Delaware, Amerika Serikat, sidang sudah dijadwalkan berlangsung mulai 17 Oktober.
Musk ingin mundur dari kesepakatan membeli perusahaan senilai 44 miliar dolar AS, sementara Twitter ingin Musk menyelesaikan akuisisi perusahaan. Pengacara Elon Musk sebelumnya mengirimkan surat kepada Twitter, dalam surat itu disebutkan protes dari sang whistleblower jadi salah satu alasan mereka tidak ingin lanjut membeli perusahaan.
Pekan lalu, mantan kepala keamanan di Twitter, Peiter Zatko, mengajukan keberatan ke regulator bahwa platform tersebut membuat klaim palsu memiliki sistem keamanan yang kuat. Zatko, yang juga seorang peretas terkenal dengan nama "Mudge", menyatakan Twitter mengutamakan pertumbuhan pengguna dibanding mengurangi spam di platform tersebut. Musk melalui pengadilan memanggil Zatko, sang whistleblower, untuk dimintai dokumen terkait akun spam di Twitter.