IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan menggelar konferensi pada Rabu (7/9/2022) mendatang di Jeddah. Acara ini akan membahas pengembangan pemuda dan olahraga.
Bekerja sama dengan Kementerian Olahraga Kerajaan Saudi, OKI telah mengagendakan sesi kelima Konferensi Islam Menteri Pemuda dan Olahraga, dengan slogan "Pembangunan Pemuda dan Olahraga untuk Umat Berbasis Solidaritas".
Forum yang digelar selama tiga hari tersebut akan membahas situasi kaum muda di negara-negara anggota OKI, serta pentingnya OKI dan badan-badan terkait untuk mengembangkan pemuda dan olahraga.
Dilansir di Arab News, Senin (5/9/2022), kegiatan ini juga berusaha meningkatkan kemampuan kaum muda dan memajukan peran mereka, dalam pembangunan untuk membuka jalan bagi stabilitas, kemajuan dan kemakmuran, memerangi ide-ide ekstremis dan kekerasan yang disebarkan oleh organisasi teroris, sekaligus mendorong dialog, moderasi, toleransi, dan penghormatan terhadap yang lain.
Konferensi ini juga disebut akan membahas komitmen negara-negara anggota untuk menerapkan strategi OKI pada pemuda, serta mengembangkan olahraga untuk mempromosikan aksi Islam bersama di dua bidang ini.
Tak hanya itu, acara tersebut akan meninjau upaya yang dilakukan oleh negara-negara anggota dan badan-badan OKI yang bekerja di bidang pemuda dan olahraga, yang dipimpin oleh Bank Pembangunan Islam, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Dunia Islam, serta Organisasi Pengembangan Wanita.
Pada perayaan Hari Pemuda OKI pada 3 September, Sekjen OKI Hissein Brahim Taha menyampaikan ucapan selamat dan berkah yang tulus kepada semua pemuda dan pemudi di dunia Islam. Ucapan ini pun dikhususkan bagi pemuda Palestina yang hidup di bawah pendudukan Israel, maupun pemuda yang tinggal di zona konflik di negara-negara anggota lainnya.
Dia mengatakan Hari Pemuda OKI adalah penegasan tentang sentralitas masalah pemuda dalam prioritas lembaga dan kesempatan untuk memuji kontribusi kaum muda dalam memperbaiki dunia. Selain itu, peringatan ini juga menyoroti peran penting pemuda dalam pembangunan, membangun dan memperkuat perdamaian dan dialog, sekaligus memerangi ekstremisme dan terorisme di negara-negara anggota.
Taha lantas meminta negara-negara anggota dan masyarakat internasional, untuk bergabung dalam upaya meningkatkan peran pria dan wanita muda dalam pembangunan. Sehingga, mereka menjadi mitra yang efektif dalam memajukan situasi ekonomi dan sosial global.