IHRAM.CO.ID, CIANJUR -- Sedikitnya 12 unit rumah warga Desa Cibokor, Cianjur, Jawa Barat, mengalami rusak sedang rusak dan delapan keluarga mengungsi sementara akibat tanah longsor dan pergerakan tanah.
"Dari belasan rumah yang rusak itu, satu unit diantaranya rusak berat," kata Sekjen BPBD Cianjur Rudi Wibowo, Rabu (7/9/2022).
Ia mengatakan longsor disertai pergerakan tanah yang terjadi Selasa (6/9/2022) dini hari, membuat warga yang terdiri atas 25 jiwa memilih untuk mengungsi menjelang malam guna mengantisipasi hal yang tidak dinginkan.
"Melalui pihak kecamatan sejak sore hingga malam sudah mengimbau warga untuk siaga bencana. Kami juga instruksikan relawan untuk melakukan evakuasi ketika intensitas hujan cukup deras lebih dari dua jam," katanya.
Warga yang rumahnya terdampak longsor dan terancam pergerakan tanah sudah kembali ke rumah masing-masing, Rabu siang. Mereka membersihkan bagian dalam dan luar rumah yang penuh tanah dan lumpur dibantu relawan dan aparat setempat.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun satu unit rumah tidak dapat dihuni, sedangkan 11 unit rumah lainnya rusak sedang dan 18 unit terancam, sehingga pihaknya mengimbau warga untuk siaga bencana dan segera mengungsi jika hujan kembali turun menjelang petang atau malam hari.
"Untuk penanganan sedang dilakukan koordinasi dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur, untuk sementara warga diimbau waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadi bencana susulan," katanya.
Pihaknya juga mencatat bencana alam banjir melanda sebagian besar desa di Kecamatan Cibeber, air mengenangi perkampungan warga pada Senin (5/9/2022) dini hari, sekitar seratus unit rumah warga terendam setinggi 20 sentimeter akibat meluapnya Sungai Cikondang yang membentang di sepanjang wilayah Cibeber.
"Untuk penanganan banjir sudah tuntas dan sudah surut dalam satu hari, untuk bencana longsor masih dilakukan pendataan dan pengawasan sebagai upaya cepat ketika terjadi bencana susulan," katanya.