IHRAM.CO.ID, ISLAMABAD -- Sebanyak 1.343 orang meninggal dunia akibat bencana banjir di Pakistan. Angka ini bertambah setelah pihak berwenang menemukan 18 orang korban, Rabu (7/9/2022).
“Sebanyak 18 orang lagi tewas di Pakistan menjadikan 1.343 korban dalam banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata kata pihak berwenang, dilansir dari Al Araby, Rabu.
Banjir musiman ini telah menggenangi lebih dari sepertiga negara Asia Selatan itu, membuat ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal mereka. Sebanyak 33 juta dari populasi 220 juta telah terkena dampak bencana yang dipersalahkan pada perubahan iklim, yang diperkirakan oleh para pejabat telah menyebabkan kerugian minimal 10 miliar dolar.
Banyak dari mereka yang terkena dampak berasal dari provinsi selatan Sindh, di mana danau air tawar terbesar di Pakistan hampir meledak, bahkan setelah dilanggar dalam operasi yang menyebabkan 100 ribu orang mengungsi.
Pejabat bencana nasional mengatakan delapan anak termasuk di antara yang tewas dalam 24 jam terakhir. Banjir tersebut disebabkan oleh rekor hujan monsun dan pencairan gletser di pegunungan utara Pakistan.
Dengan lebih banyak hujan diperkirakan di bulan mendatang, situasinya bisa semakin memburuk, seorang pejabat tinggi badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) telah memperingatkan.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan lebih dari 6,4 juta orang membutuhkan dukungan kemanusiaan di daerah banjir. Air yang mengamuk telah menyapu 1,6 juta rumah, 5.735 kilometer jalan raya, rel kereta api, 246 jembatan, sistem telekomunikasi, 750 ribu ternak, dan membanjiri lebih dari dua juta hektare lahan pertanian.