IHRAM.CO.ID, ALKHOBAR -- Blal Antika mengatasi ketakutannya yang besar terhadap anjing ketika mulai bekerja di kafe pertama Kerajaan yang didedikasikan untuk anjing, Barking Lot, delapan bulan lalu.
Sekarang ini, Antika sudah seperti saudara sepupu berbadan besar yang protektif, berdiri dengan tenang di pintu masuk gedung dengan eksterior kaca beningnya. Ia dengan penuh perhatian memindai area tersebut, di sisi lain akan menyapa orang-orang yang ia kenal dengan penuh semangat.
Dia adalah wajah ramah tetapi tegas pertama yang menyapa pengunjung Barking Lot saat datang dan menjadi yang terakhir sebelum meninggalkan lokasi tersebut. Sambil menyeruput moka putih es favoritnya dari kafe, dia bertugas mengangkat gerbang pembatas untuk membiarkan orang-orang dan sahabat mereka keluar masuk.
Dia sekarang telah menjadi bagian dari seluruh pengalaman pengunjung Barking Lot, tetapi bahkan dia sendiri terkejut bisa berada di posisi ini. “Tumbuh di Jeddah, saya tidak pernah berpikir akan dikelilingi oleh anjing. Saya selalu memiliki rasa petualangan, sehingga ketika mendapat tawaran untuk bekerja di kafe anjing di Alkhobar, saya penasaran," kata dia dikutip di Arab News, Rabu (14/9/2022).
Meskipun ia mengaku selalu takut pada anjing, ia tetap berpikir untuk mencobanya. Sekarang, Antika akan merindukan binatang berkaki empat ini setiap kali tidak berada di dekat mereka.
Kafe unik tersebut memiliki 14 anjing yang tinggal di lokasi, sementara yang lain berkunjung secara teratur. Cabang kafe anjing di Alkhobar telah beroperasi selama lebih dari dua tahun.
Dengan banyak makanan ringan untuk manusia dan anjing, kafe ini melayani mereka yang ingin hewannya bermain di lingkungan yang aman dan terkendali atau mengobrol dengan orang lain, bertukar tip, maupun memamerkan trik baru teman berbulu mereka.
Para pemilik anjing bisa duduk di kursi di belakang, yang ditempatkan di sepanjang dinding kaca bening yang menghadap ke kota, di mana orang yang lewat sesekali mengintip dengan rasa ingin tahu.
Kadang-kadang, beberapa anjing akan buang air kecil karena merasa gembira. Tetapi seorang anggota staf akan dengan cepat datang, mengepel dan membersihkan tempat itu. Pengunjung pun dapat mendengar suara gonggongan, saat anjing masuk dan keluar, tetapi ini tidak berlangsung lama.
Tak hanya menyediakan makanan dan minuman, kafe ini juga memiliki tempat perawatan di mana mereka bisa memotong kuku dan memandikan binatang peliharaannya.
Ameerah, yang dibesarkan di Dhahran, kembali tahun lalu setelah tinggal di Kanada, bersama anjing pertamanya, Lilly. Teman bulunya ini merupakan kombinasi golden retriever dan pudel, atau dikenal dengan jenis goldendoodle, seberat 20 kilogram yang sangat energik.
Ia mendapatkan Lilly saat masih berusia sekitar 7 minggu. Ia merasa sangat senang, karena ini pertama kalinya mendapatkan hewan peliharaan yang menjadi impiannya sejak kecil.
"Ketika saya pertama kali mendapatkan Lilly, saya berada di luar negeri jadi semuanya terbuka. Orang-orang di sana mengerti apa artinya memiliki hewan peliharaan dan memeliharanya. Mereka seperti anak di rumah, tetapi di sini (Saudi) berbeda,” katanya.
Di Arab Saudi, anjing secara tradisional dilarang tinggal di rumah. Mereka biasanya ditempatkan di peternakan atau digunakan untuk tujuan keamanan. Namun selama dekade terakhir, telah terjadi pergeseran budaya.
Selama berada di dalam kafe tersebut, Lilly berinteraksi dengan manis bersama anjing lain yang lebih besar dan bersosialisasi di lingkungan yang terkendali. Ameerah pun menikmati kunjungan ini dan menghargai bagaimana kafe Barking Lot membantu memperluas pemahaman tentang apa artinya memasukkan anjing ke dalam campuran budaya.
Lilly disebut membantu Ameerah mengatasi perasaan jauh dari rumah selama pandemi dan sekarang membantu kampung halamannya menerima anjing sebagai anggota keluarga yang sah. Kafe itu juga membantu keduanya mengalahkan panas terik Saudi.
The Barking Lot diluncurkan di Kuwait oleh Dalal Al-Sharhan, dengan pembukaan cabang Alkhobar pada tahun sebagai kafe ramah anjing pertama di Kerajaan. Cabang kedua diluncurkan pada 2021 di Riyadh.
Sumber:
https://www.arabnews.com/node/2161901/saudi-arabia