IHRAM.CO.ID,RIYADH -- Kementerian Dalam Negeri Saudi mengumumkan kemitraan strategis pengembangan algoritma, untuk meningkatkan layanan bagi peziarah dan pengunjung ke Dua Masjid Suci. Hal tersebut diwakili oleh Pasukan Khusus untuk Keamanan Haji dan Umrah, dan Otoritas Data dan Kecerdasan Buatan Saudi (SDAIA).
Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari kepedulian yang diberikan oleh Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz dan Yang Mulia Putra Mahkota Mohammed bin Salman, kepada dua situs tersuci di dunia Muslim.
Adapun perihal keseriusan otoritas Saudi ini disampaikan oleh Direktur Keamanan Publik di Kementerian Dalam Negeri Yang Mulia Letnan Jenderal Mohammed Al-Bassami, selama diskusi panel berjudul Adopsi Holistik Teknologi AI pada KTT Global AI. Acara tersebut diadakan di bawah perlindungan Yang Mulia Putra Mahkota Mohammed Bin Salman bin Abdulaziz Al Saud, di King Abdulaziz Conference Center di Riyadh dari 13-15 September.
Dilansir di Riyadh Daily, Kamis (15/9/2022), selama kegiatan ia membahas soal manajemen kerumunan Kerajaan yang patut dicontoh. Hal ini utamanya ketika sejumlah besar warga, penduduk dan pengunjung berduyun-duyun setiap tahun ke Dua Masjid Suci.
Berbagai upaya disebut telah berusaha dikembangkan untuk meningkatkan kapasitas menerima pengunjung dan peziarah, sejalan dengan target Visi Kerajaan 2030. Salah satunya berupa peningkatan layanan, yang didorong oleh teknologi mutakhir untuk kenyamanan para peziarah.
Letnan Jenderal Bassami juga menyatakan upaya besar itu membutuhkan jam kerja yang tak terhitung jumlahnya, serta pasukan personel yang bekerja sepanjang waktu untuk memberikan layanan terbaik. Kolaborasi ini telah membantu Kerajaan mendapatkan keahlian yang luas selama beberapa dekade.
Dia kemudian menjelaskan bagaimana AI atau kecerdasan buatan adalah alat untuk memastikan kualitas layanan tersebut. Teknologi AI yang diperkenalkan baru-baru ini di Dua Masjid Suci telah sangat membantu dalam mengendalikan kerumunan.
Jamaah dan pengunjung diatur untuk masuk dan keluar sesuai dengan kapasitasnya berkat pengambilan keputusan yang lebih cepat. Hal ini juga membantu dalam memastikan kondisi di area masjid, memastikan jumlah orang yang ada tidak melebihi batas yang ditetapkan dalam rentang waktu kapanpun.
"Berkat teknologi ini, segala kemungkinan yang terkait dengan kerumunan dapat ditangani dengan cepat dan dengan sedikit gangguan," kata dia.
Chief Executive Officer National Center for Artificial Intelligence (NCAI), Dr. Majed Altuwaijri, mengatakan kerja sama ini merupakan bagian dari upaya NCAI mengembangkan solusi AI untuk aplikasi di berbagai sektor nasional. Dia menambahkan, NCAI bekerja sama dengan Keamanan Publik untuk mengembangkan solusi AI yang berkontribusi dalam meningkatkan penyediaan layanan terbaik bagi para peziarah.
Letnan Jenderal Bassami lantas menunjukkan jika Kementerian Dalam Negeri, di bawah bimbingan HRH Pangeran Abdulaziz bin Saud, memiliki banyak rencana untuk mengelola kerumunan dan memindahkan orang masuk dan keluar dari Dua Masjid Suci dengan pemantauan waktu yang nyata (real-time).
Dia menambahkan, AI memungkinkan peningkatan koordinasi dan integrasi di antara banyak lembaga, untuk mencapai tujuan keseluruhan membuat pengalaman ibadah dan ziarah lebih lancar dan aman.
Sumber:
http://alriyadhdaily.com/article/8593351337fe4b1085959e11dfdc38b5