Rabu 21 Sep 2022 21:10 WIB

BSI-PBNU Sinergi Bangun Ekosistem Syariah  

BSI diharapkan mampu menyediakan produk perbankan yang unggul.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Muhammad Hafil
 BSI-PBNU Sinergi Bangun Ekosistem Syariah. Foto:  Karyawan melintas di dekat logo Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Jakarta Barat, Senin (1/2). PT Bank Syariah Indonesia Tbk., entitas usaha hasil penggabungan tiga bank syariah milik Himbara, resmi hadir dan beroperasi di Indonesia. Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank yang modern, serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip Syariah.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
BSI-PBNU Sinergi Bangun Ekosistem Syariah. Foto: Karyawan melintas di dekat logo Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Jakarta Barat, Senin (1/2). PT Bank Syariah Indonesia Tbk., entitas usaha hasil penggabungan tiga bank syariah milik Himbara, resmi hadir dan beroperasi di Indonesia. Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank yang modern, serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip Syariah.Prayogi/Republika.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan kerja sama untuk menjajaki terciptanya Islamic Ecosystem di Indonesia. Ini ditandai dengan pemanfaatan produk dan jasa layanan perbankan syariah untuk meningkatkan tingkat penetrasi di kalangan warga NU.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, sinergi dan kerja sama ini menjadi penting dan strategis untuk mewujudkan Islamic Ecosystem. Mengingat PBNU merupakan organisasi Islam terbesar, bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia dengan pengikut lebih dari 100 juta orang.

Baca Juga

"Kami optimistis dengan sinergi dan kerja sama dengan PBNU dalam menyediakan layanan jasa perbankan syariah ini akan mendorong terwujudnya Islamic Ecosystem" katanya dalam keterangan, Rabu (21/9/2022).

PBNU memiliki dan mengelola pondok pesantren, sekolah, perguruan tinggi, dan rumah sakit serta mengorganisir masyarakat untuk membantu peningkatan kualitas hidup umat. Ia berharap sinergi akan terus berlanjut.

Beberapa poin kerja sama antara BSI dan PBNU antara lain adalah pelayanan cash management, mencakup solusi pengelolaan likuiditas (liquidity solution), solusi penerimaan/tagihan (receivable solution), solusi pembayaran/pengeluaran (payable solution), solusi digitalisasi transaksi termasuk layanan virtual account.

Pemanfaatan produk-produk dana dan pembiayaan juga dalam rangka pengembangan usaha PBNU baik di bidang kesehatan, pendidikan, maupun UMKM. Khususnya melalui kerja sama pelatihan, workshop pengembangan ekonomi berbasis syariah, pengembangan masjid dan kegiatan sosial lainnya.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan kerja sama ini merupakan langkah awal untuk mengakselerasi kapasitas perekonomian masyarakat, terutama warga NU. Ia berpesan kepada BSI untuk terus meningkatkan kualitas produk dan layanan agar bisa menjadi alternatif pembiayaan bagi masyarakat.

Terakhir Gus Yahya kembali mengingatkan BSI bahwa perbankan syariah harus bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat, tanpa melihat latar belakang mereka, bukan hanya masyarakat Muslim saja. Ia menyambut kerja sama ini sebagai strategi untuk melakukan akselerasi kapasitas ekonomi di lingkungan komunitas Muslim.

"Namun perbankan syariah ini harus inklusif dan dapat dinikmati keuntungannya bukan hanya warga Muslim tapi juga seluruh masyarakat dari latar belakang apapun," tambahnya.                  

Selain itu, tambahnya,  BSI diharapkan mampu menyediakan produk perbankan yang unggul, yang memberikan keuntungan pada masyarakat dalam mengakses layanan keuangan yang ada. Ke depan PBNU dan BSI bisa saling membantu untuk membuat infrastruktur dan jaringan yang luas hingga ke desa. Tujuannya agar warga NU juga akan mendapatkan akselerasi untuk terintegrasi ke dalam sistem perekonomian modern.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement