Senin 03 Oct 2022 18:04 WIB

Menuju Endemi Covid-19, Masyarakat Diimbau Segera Vaksinasi Booster

Vaksin booster semakin diperlukan di saat aktivitas masyarakat sudah kembali normal.

Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin booster Covid-19 kepada warga di sentra vaksinasi di kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (16/9/2022). Pemerintah pusat menjamin ketersediaan stok vaksin Covid-19 masih mencukupi untuk memenuhi permintaan daerah. Sementara Menteri Kesehatan menargetkan jumlah penerima vaksin ketiga atau vaksin booster pada awal 2023 mendatang mampu mencapai 100 juta penduduk. Menuju Endemi Covid-19, Masyarakat Diimbau Segera Vaksinasi Booster
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin booster Covid-19 kepada warga di sentra vaksinasi di kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (16/9/2022). Pemerintah pusat menjamin ketersediaan stok vaksin Covid-19 masih mencukupi untuk memenuhi permintaan daerah. Sementara Menteri Kesehatan menargetkan jumlah penerima vaksin ketiga atau vaksin booster pada awal 2023 mendatang mampu mencapai 100 juta penduduk. Menuju Endemi Covid-19, Masyarakat Diimbau Segera Vaksinasi Booster

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengimbau masyarakat segera melakukan vaksin booster sebagai salah satu persiapan menuju endemi Covid-19.

"Untuk vaksin satu dan dua, itu kalau ditotal sudah 73 persen, artinya sudah di atas standar WHO. Namun, booster satu kita masih cukup rendah 23,13 persen," katanya dalam acara Siaran Sehat yang disiarkan secara daring di Jakarta, Senin (3/10/2022).

Baca Juga

Pemerintah akan terus bekerja keras untuk menjangkau lebih banyak masyarakat untuk vaksin booster Covid-19. Syahril menegaskan Covid-19 masih berkeliaran di sekitar masyarakat, namun dengan vaksin booster, potensi penularan akan lebih rendah. Selain juga meminimalisir efek akibat paparan Covid-19.

"Jadi booster ini jangan dianggap, ah sudahlah kita sudah melandai, ga usah lagi. Jangan, kita harus tetap (booster)," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro menegaskan vaksin booster Covid-19 justru semakin diperlukan di saat aktivitas dan mobilitas masyarakat sudah kembali normal.

Menurutnya, vaksin terutama booster menjadi tameng utama dalam melindungi diri sendiri dan keluarga dari bahaya Covid-19. "Sekarang banyak yang menganggap Covid-19 seperti flu biasa. Itu karena sudah ada imun di dalam tubuhnya, jadinya lebih kuat. Kalau terinfeksi pun gejalanya jadi ringan dan mengurangi risiko kefatalan," tutur dia.

Jika masyarakat tidak menerima suntikan booster, tingkat imunitas tubuh akan hilang dan bisa kembali ke level awal sebelum mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Banyaknya masyarakat yang belum mendapatkan vaksin booster juga menjadi salah satu alasan Indonesia belum bisa keluar dari status pandemi Covid-19.

Raisa menyampaikan syarat untuk keluar dari status pandemi menjadi endemi Covid-19, sesuai kriteria WHO adalah vaksinasi, testing dan sequencing, sistem kesehatan, persiapan lonjakan kasus, pencegahan dan pengendalian, serta penyampaian informasi.

"Untuk vaksinasi sendiri, syaratnya sudah harus 100 persen untuk grup prioritas. Kemudian 97 persen untuk lansia. Ini yang harus kita kejar untuk lepas dari pandemi," ucap dia.

Oleh karena itu, ia mengajak bagi seluruh masyarakat yang belum mendapatkan vaksin booster Covid-19, untuk segera mencari informasi layanan kesehatan terdekat yang menyediakan vaksin booster.

"Kita semua pasti punya aplikasi Peduli Lindungi ya. Di situ ada tempatnya di mana, lokasi terdekat, vaksin yang tersedia apa. Itu bisa dicek di situ dengan mudah," kata Reisa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement