IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga filantropi Dompet Dhuafa menggagasgerakan "Wakaferse" untuk mendorong optimalisasi dan potensi wakaf agar mampu menjadi alat bagi pemerataan ekonomi lewat berbagai kemudahan berwakaf.
"Wakaferse itu berasal dari kata wakaf dan 'universe', yang berarti semesta berwakaf. Yang mana artinya seluruh orang dapat dan mudah untuk berwakaf," kata Ketua Wakaferse, Sulis Tiqomah di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Ia mengatakan lewat gerakan Wakaferse, Dompet Dhuafa ingin memudahkan kalangan milenial yang saat ini mendominasi pertumbuhan penduduk dan menjadi penopang ekonomi Indonesia, untuk bersama melakukan pemerataan dan pemberdayaan ekonomi.
Apalagi jika menilik pada data Kementerian Agama, potensi wakaf, khususnya wakaf uang, per tahunnya dapat mencapai Rp180 triliun. Namun yang baru bisa terserap hanya Rp1 triliun.
Sulis Tiqomah mengemukakan besarnya potensi wakaf di Indonesia tidak disertai dengan literasi masyarakat yang masih menganggap wakaf merupakan ibadah yang identik dengan makam, masjid, dan madrasah. Padahal wakaf bisa pula berbentuk uang untuk kemudian didistribusikan ke berbagai program pemberdayaan umat.
"Literasi wakaf di Indonesia masih rendah. Sehingga tugas kita para nadzir untuk bisa menggaungkan wakaf secara masif. Kita ingin wakaf bisa segaung zakat. Wakaf kita bisa berdayakan ke program pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga dakwah," katanya.
Menurutnya, kampanye Wakaferse ini akan berlangsung selama dua bulan ke depan yakni dari Oktober hingga November dengan target pengumpulan hingga Rp8 miliar.
Salah satu yang dijalankan pada program Wakaferse adalah Dompet Dhuafa Farm. Dompet Dhuafa Farm ini merupakan program pemberdayaan wakaf produktif yang dikembangkan lewat peternakan. Bukan hanya penerima manfaat, tapi pemberi manfaat juga akan mendapatkan manfaatnya.
?Dengan berwakaf di Dompet Dhuafa Farm dengan nominal 18 juta, sang wakif secara gratis juga berkurban kambing selama 10 tahun dari Dompet Dhuafa Farm," kata dia.
Lewat Wakaferse, masyarakat bisa berwakaf lewat saluran dompet digital yang telah bekerja sama dengan Dompet Dhuafa. Masyarakat bisa berwakaf berapapun nominalnya. Menurut dia, jika jumlah yang berwakaf setiap bulannya ada satu juta orang dengan masing-masing Rp10.000, maka akan terhimpun wakaf sebesar Rp10 miliar.
Dana yang terhimpun itu akan diinvestasikan dalam aset wakaf produktif seperti sekolah, rumah sakit, pertanian, perkebunan, peternakan, hingga industri.
"Hasil surplusnya akan terus mengalir pada para penerima manfaat," demikian SulisTiqomah.