Rabu 05 Oct 2022 20:50 WIB

Sejak Awal, Isu Pendidikan Jadi Fokus Peradaban Islam

Firman Allah SWT pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu, "bacalah".

Manuskrip Timbuktu, warisan peradaban Islam yang terancam punah (ilustrasi).
Foto:

Sebaliknya, al Ghazali yakin, mendidik siswa harus dibarengi dengan kegiatan menyenangkan, seperti pertunjukan boneka, olah raga, dan bermain dengan hewan mainan.

Sementara, Ibnu Khaldun dalam bukunya yang fenomenal Muqaddimah menulis, ''Perlu diketahui, mengajar anak-anak merupakan simbol Islam. Perintah tersebut termaktub dalam Alquran dan Hadis.''

Di dunia Islam, lembaga pendidikan pertama berbentuk informal dan dilakukan di masjid. Masjid digunakan sebagai tempat pertemuan di mana orang dapat berkumpul, belajar, mendengarkan kuliah, membaca buku, dan mendapatkan pengetahuan dari para cendekiawan. Beberapa ulama besar juga belajar dan mengajar siswa mereka dengan cara seperti itu. Misalnya, empat pendiri mazhab dalam Islam, yakni Imam Abu Hanifah, Malik, Syafi'i, dan Ibnu Hanbal.

Mereka memperoleh banyak pengetahuan dengan duduk dalam majelis kajian di masjid yang membahas serta mempelajari hukum Islam. Akhirnya, beberapa sekolah Islam di seluruh dunia melanjutkan tradisi pendidikan informal ini. Bahkan, tiga tempat suci Islam, yakni Masjidil Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjidil Aqsa di Yerusalem juga menerapkannya.

Banyak ulama dan cendekiawan duduk melingkar di masjid sembari mendengarkan atau memberikan ceramah seputar pengetahuan yang mereka miliki. Lembaga pendidikan informal di masjid ini terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung. Namun, seiring berjalannya waktu, kaum Muslimin mulai membangun lembaga formal yang didedikasikan untuk pendidikan.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement