IHRAM.CO.ID,Dalam menghadapi ancaman dan gangguan kafir Quraisy dan Yahudi itu, umat Islam beberapa kali terlibat dalam kontak fisik (perang), seperti perang Badar, Uhud, Khandaq, Khaibar, serta Mu'tah. Ada pula perjanjian dengan kaum kafir dan Yahudi, seperti perjanjian Hudaibiyah serta perjanjian yang tertulis dalam Piagam Madinah.
Salah satu peperangan yang begitu mencekam dan membuat umat Islam khawatir adalah saat terjadinya perang Khandaq (parit). Peperangan ini disebut juga dengan perang Ahzab (golongan bersekutu). Ketika itu, kaum Muslim harus menghadapi persekutuan kaum musyrik Quraisy dan Yahudi serta kabilah Arab lainnya.
Munculnya kekhawatiran dalam diri umat Islam disebabkan jumlah pasukan musyrik Quraisy serta sekutunya ini berjumlah kurang lebih 10 ribu orang. Sementara itu, pasukan Muslim yang dipimpin Rasulullah SAW hanya berjumlah sekitar 4.000 orang. Sebuah peperangan yang tidak seimbang. Hal ini merupakan ujian yang sangat berat bagi kaum Muslim.
Dalam Alquran, Allah SWT menjelaskan beratnya kondisi yang dihadapi umat Islam. ''Hai, orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) padamu ketika datang kepada tentara-tentara kepadamu. Lalu, Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan, Allah Maha Melihat akan apa yang kami kerjakan. (Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan bawah. Dan, ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam prasangka. Di situlah diuji orang-orang Mukmin dan diguncangkan (hatinya) dengan guncangan yang sangat (berat).'' (QS Al-Ahzab [33]: 9-11).
Ayat ini menerangkan betapa beratnya perjuangan yang harus dihadapi kaum beriman dan dahsyatnya peperangan yang terjadi itu. Peperangan ini sendiri terjadi pada bulan Syawal tahun kelima Hijriyah.