Senin 10 Oct 2022 20:30 WIB

Perang Khandaq dan Kondisi Umat Uslam yang Memprihatinkan

Minim perbekalan (makanan) dan terpaksa harus mengganjal perut mereka dengan batu.

Jamaah sedang berkumpul di pelataran Masjid Khandaq di kompleks Masjid Sab
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Jamaah sedang berkumpul di pelataran Masjid Khandaq di kompleks Masjid Sab

IHRAM.CO.ID,Selama masa penggalian parit itu, umat Islam harus bekerja keras. Mengingat parit yang digali cukup luas dan dalam. Dalam sebuah riwayat dari Abu Thalhah, disebutkan bahwa kondisi umat Islam sangat memprihatinkan. Minim perbekalan (makanan) dan terpaksa harus mengganjal perut mereka dengan batu.

''Ketika kami mengeluh kelaparan kepada Rasulullah, kami berjalan sambil mengganjal perut dengan beberapa buah batu. Dan, kami menyaksikan Rasulullah juga mengganjal perutnya dengan dua buah batu.''

Baca Juga

Tak hanya kaum Muslim, Rasulullah pun ikut menggali parit. Diriwayatkan dari Al-Barra bin Azib Al-Anshariy RA, sebagaimana dituturkan Al- Baihaqi, ''Pada saat kaum Muslim menggali parit, mereka melihat sebuah batu besar yang tidak dapat dipecahkan dengan cangkul atau beliung mereka. Mereka memberitahukan hal itu kepada Rasulullah SAW. Dengan tiga kali ayunan beliung milik Rasulullah, batu besar itu hancur berkeping-keping.''

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, ''Ketika kami sedang menggali parit pada perang Khandaq, kami menemukan tanah yang keras. Maka, mereka mengadukannya kepada Rasulullah. Kemudian, Rasulullah menjawab, 'Biarlah aku sendiri yang mencangkulnya.' Kemudian, Rasulullah mencangkulnya dan akhirnya tanah yang keras itu berubah menjadi lunak bagaikan onggokan pasir.'' (HR Bukhari).

Saudara perempuan Nu'man bin Basyir membawa sekeranjang kurma ke parit untuk dimakan oleh ayah dan pamannya saja. Dia berjalan melewati Rasulullah. Maka, beliau meminta beberapa butir kurma kepadanya. Kemudian, beliau letakkan di atas baju, lalu memanggil seluruh penggali parit. Maka, mereka semua makan kurma tersebut. Tapi, anehnya, seakan-akan kurma itu tidak habis-habisnya sampai semua penggali parit pergi meninggalkan beliau. Malahan, sampai kurma berjatuhan dari ujung-ujung baju Rasulullah (Ibnu Hisyam, II/218),

Apa yang ditunjukkan Rasulullah dan kaum Muslim dalam menggali parit ini menunjukkan beratnya perjuangan yang akan mereka hadapi. Padahal, musuh belum tampak. Namun, umat Islam tetap sabar dan tawakal kepada Allah SWT.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement