Rabu 12 Oct 2022 12:46 WIB

Antrean Bahan Bakar Mengular di SPBU Prancis

Hampir 30 persen pompa bensin di Prancis mengalami kekurangan bahan bakar.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Pekerja dari TotalEnergies dan Esso ExxonMobil melepaskan bom asap berwarna selama protes yang diadakan oleh serikat pekerja CGT di luar kilang TotalEnergies di La Mede, Chateau Neuf les Martigues, Prancis, 11 Oktober 2022. Pemogokan dua minggu di kilang mempengaruhi produksi bahan bakar domestik negara itu dan menyebabkan kekurangan di SPBU Prancis. Antrean Bahan Bakar Mengular di SPBU Prancis
Foto: EPA-EFE/GUILLAUME HORCAJUELO
Pekerja dari TotalEnergies dan Esso ExxonMobil melepaskan bom asap berwarna selama protes yang diadakan oleh serikat pekerja CGT di luar kilang TotalEnergies di La Mede, Chateau Neuf les Martigues, Prancis, 11 Oktober 2022. Pemogokan dua minggu di kilang mempengaruhi produksi bahan bakar domestik negara itu dan menyebabkan kekurangan di SPBU Prancis. Antrean Bahan Bakar Mengular di SPBU Prancis

IHRAM.CO.ID, PARIS -- Banyak pom bensin di Prancis tutup dan mengakibatkan kekurangan bahan bakar. Antrean yang mengular panjang di salah satu pom bensin yang buka, menjadi pemandangan yang cukup familiar saat ini di Prancis. Begitu juga dengan SPBU yang tutup sementara karena stoknya sudah habis.

Pada Jumat (7/10/2022), pemerintah mengatakan, hampir 30 persen pompa bensin di Prancis mengalami kekurangan bahan bakar. Menurut pemerintah  sebagian besar disebabkan oleh pemogokan yang melanda kilang bahan bakar Prancis, dan membuat hidup sulit bagi pengemudi di wilayah Paris dan di tempat lain.

Baca Juga

Salah seorang pengemudi, Najat Hakem sedang mengantre di sebuah pompa bensin di pinggiran Paris pada Selasa. Ia berharap, hari itu merupakan upaya ketiganya untuk mengisi bahan bakar bisa berhasil.

“Setiap kali, dikatakan mereka memiliki solar dan ketika giliran saya mereka habis karena orang-orang melompati antrean,” katanya, dilansir dari Al Arabiya, Rabu (12/10/2022).

Kekecewaan beberapa orang yang mengantre sangat terasa, bahkan berujung adu mulut di salah satu stasiun. Pembelian panik oleh beberapa orang yang khawatir stasiun mungkin kehabisan bahan bakar sama sekali memperburuk masalah, meskipun pihak berwenang telah mendesak konsumen untuk tidak khawatir.

“Ini tidak dapat diterima di Prancis,” kata Odette Libert (81 tahun) sambil menunggu gilirannya.

Para pemogok mendorong kenaikan gaji. Ini telah memukul pasokan dari beberapa kilang, tetapi menurut pejabat, perusahaan bahan bakar mengimpor bahan bakar untuk menutupi kekurangan.

 

Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement