Ahad 16 Oct 2022 20:30 WIB

Kontribusi Sport Tourism Dinilai Signifikan Angkat pariwisata DIY

Sport tourism dinilai berkontribusi dalam mengangkat pariwisata.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Hafil
Kontribusi <em>Sport Tourism</em> Dinilai Signifikan Angkat pariwisata DIY. Foto:  Warga menari tarian Jaran Kepang pada ritual merawat petilasan atau situs Tapak Noto di Sumbung, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (28/8/2022). Ritual merawat situs Tapak Noto yang dilakukan warga lereng Gunung Merapi tersebut sebagai wujud untuk menjaga dan melestarikan situs jejak telapak kaki Paku Buwono (PB) X dan permaisuri PB X Keraton Kasunanan Surakarta serta untuk mengangkat potensi ekonomi wisata sejarah.
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Kontribusi Sport Tourism Dinilai Signifikan Angkat pariwisata DIY. Foto: Warga menari tarian Jaran Kepang pada ritual merawat petilasan atau situs Tapak Noto di Sumbung, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (28/8/2022). Ritual merawat situs Tapak Noto yang dilakukan warga lereng Gunung Merapi tersebut sebagai wujud untuk menjaga dan melestarikan situs jejak telapak kaki Paku Buwono (PB) X dan permaisuri PB X Keraton Kasunanan Surakarta serta untuk mengangkat potensi ekonomi wisata sejarah.

IHRAM.CO.ID,YOGYAKARTA -- Sport tourism dinilai berkontribusi dalam mengangkat pariwisata dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di DIY. Bahkan, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharjo mengatakan, peningkatannya cukup signifikan.

Singgih menyebut, potensi sport tourism di DIY juga sangat besar. Saat ini juga sudah banyak event-event olahraga yang digelar dengan mengangkat potensi sport tourism ini.

Baca Juga

"Sangat luar biasa (potensinya dari mulai sepeda, lari, kemudian aktivitas sport yang lain itu luar biasa. Terutama lari dan sepeda ini eventnya cukup banyak sekali," kata Singgih belum lama ini.

Singgih menuturkan, sport tourism di DIY memiliki multiplier effect. Pasalnya, sport tourism ini juga mempengaruhi perekonomian masyarakat DIY.

"Yang jelas dari sisi akomodasi pasti (ikut terpengaruh), transportasi pasti, kemudian dari sisi kuliner juga pasti akan sangat signifikan sekali. Jadi ini kontribusi yang sangat bagus," ujar Singgih.

Menurutnya, tiap daerah di DIY memiliki potensi sport tourism yang berbeda-beda. Meski demikian, jika event sport tourism digelar di satu wilayah di DIY, maka akan berdampak ke kawasan lainnya.

"Kalau kita bicara eventnya di Prambanan itu pasti area Sleman sisi timur atau satu jalur itu pasti mereka sudah penuh duluan, kemudian mereka merembet ke Kota Yogyakarta. Kalau event di Kota Yogyakarta, pasti di Kota Yogya dan sekitarnya sudah penuh duluan," jelasnya.

Meski begitu, event-event dari sport tourism ini tidak hanya difokuskan di satu tempat. Namun, juga di kawasan lain di DIY dalam rangka menyeimbangkan pengembangan potensi wisata di seluruh kawasan DIY.

"Kita juga mendistribusikan supaya (penyelenggaraan) event itu tidak berkumpul di satu lokasi saja. Misalnya bekerja sama dengan badan promosi atau dengan dispar disana, itu bagian dari bagaimana kita mendistribusikan efek dari pariwisata agar seimbang di DIY," tambah Singgih.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement