Anak muda itu, yang sangat fokus pada latihan berjalan, mengatakan dia juga berencana mengunjungi tempat-tempat keagamaan di Iran dan Irak dalam perjalanannya ke Makkah. Berjalan melalui beragam negara membuka kesempatan baginya untuk bertemu orang yang berbeda dan menyebarkan pesan Islam yang sebenarnya, yaitu perdamaian dan rasa hormat.
Pemuda itu mengatakan dia tidak peduli dengan ketenaran. Ia hanya ingin menyelesaikan tugas agamanya dengan berjalan menuju kota suci dan juga menyebarkan pesan perdamaian dan niat baik.
Arshad mengatakan perjalanan itu akan menelan biaya sekitar 1,5 juta rupee Pakistan yang ditanggung oleh dia dan keluarganya. Dia telah menyusun rencana ini selama satu tahun terakhir dan meminta Kementerian Luar Negeri mempercepat proses visa dan berharap akan mendapatkan visa tepat waktu sebelum mencapai Iran.
Terkait perincian barang-barang di tasnya, dia mengatakan berisi beberapa pakaian, ponsel, pengisi daya, dan power bank, payung, senter, botol air, serta kotak obat-obatan. “Jika saya butuh sesuatu yang lain, saya akan membelinya. Tetapi saya tidak ingin membawa barang-barang berat yang memperlambat langkah saya,” kata dia.
Arshad, yang seorang mahasiswa komunikasi media dan pembuat konten, juga mendokumentasikan seluruh perjalanan di akun media sosialnya. Ia akan berbagi seputar perjalanannya sehari-hari dengan lebih dari 50 ribu pengikutnya.