IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia (KPRK MUI) Siti Marifah mengatakan, keluarga adalah bagian terkecil dari sebuah bangsa. Jika keluarga sejahtera, sejahteralah suatu bangsa.
"Kalau keluarga sejahtera, maka bangsa dan negaranya akan sejahtera juga, kata Marifah saat dihubungi Republika, Selasa (8/11).
Penyiapan ketahanan keluarga dimulai sejak sebuah keluarga terbentuk. Untuk itu, perlu dipersiapkan segala hal yang menyangkut di dalamnya. Dimulai dari komitmen membentuk keluarga, pentingnya penyuluhan praperni kahan, hingga kesiapan usia perkawinan yang juga menjadi bagian penting guna mewujudkan keluarga yang sejahtera.
Marifah menekankan bahwa mewujudkan keluarga yang sejahtera dapat melahirkan generasi yang kuat, cerdas, saleh, yang harus dilalui dengan upaya-upaya yang tadi disebutkan. Namun, menurut dia, hal itu tidaklah cukup.
"Upaya-upaya tadi harus ditingkatan,"kata dia.
Di sisi lain, pihaknya menyinggung pentingnya peran serta setiap elemen untuk menguatkan ketahanan keluarga. Kolaborasi diperlukan dari seluruh elemen, mulai dari pemangku kebijakan seperti pemerintah, pemuka agama, hingga masyarakat.
Jika setiap elemen berkolaborasi, kata dia, perwujudan ketahanan keluarga menjadi sebuah keniscayaan yang dapat menopang kemajuan bangsa. Peradaban yang maju sebuah bangsa dapat terlahir dari hadirnya ketahanan keluarga masyarakatnya.
Elemen paling kecil dari sebuah bangsa ini sejatinya memiliki andil besar dan pengaruh yang signifikan terhadap keberlangsungan bangsa. Sebab, dari lingkup keluargalah, para pe mimpin, pemikir, teknokrat, dan guru-guru bangsa dilahirkan.