Sabtu 26 Nov 2022 03:03 WIB

Dinasti al-Murabitun Berawal dari Sekelompok Pejuang

Dinasti ini berawal dari sekelompok pejuang yang jumlahnya tak lebih dari 1.000 orang

Pejuang Al-Murabitun (ilustrasi).
Foto: twcenter.net
Pejuang Al-Murabitun (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, Dinasti al-Murabitun atau Almoravids adalah salah satu dinasti Islam besar yang muncul pada pertengahan abad ke-5 H atau awal abad ke-11 M.  Menurut Ensiklopedia Islam terbitan PT Ichtiar Baru Van Hoeve (IBVH), keberadaan , Mereka biasa disebut al-Mulassimun karena mereka selalu menutup wajah untuk melindungi diri dari terik panas matahari di gurun pasir Magribi (Maroko sekarang).

Kelompok ini berasal dari kabilah Lemtuna, sebuah kabilah yang merupakan cabang dari bangsa Berber di wilayah gurun pasir Magribi yang bernama Sanhaja. Asal usul rumpun bangsa Sanhaja adalah Himyar yang berasal dari Yaman di selatan Semenanjung Arab. Orang-orang dari Kabilah Sanhaja ini selanjutnya hijrah ke negeri Syam (sekarang Suriah), lalu ke tepi pantai Afrika Utara sebelum akhirnya menetap di Sahara Afrika.

Baca Juga

Pada mulanya, suku bangsa ini datang ke Afrika Utara di bawah pimpinan penjelajah Muslim bernama Uqbah bin Nafi. Jumlah mereka bertambah banyak pada masa pemerintahan Gubernur Magribi, Musa bin Nusair (19 H/640 M-98 H/717 M).

Di antara kegiatan mereka adalah menyebarkan agama Islam dengan mengajak suku-suku lain untuk menganut agama Islam, seperti yang mereka anut. Mereka mengambil ajaran Mazhab Salaf (Gerakan Salafiyah) secara ketat. Wilayah dakwah mereka meliputi Afrika barat daya dan daerah Spanyol.

Nama al-Murabitun sendiri berkaitan dengan nama tempat tinggal mereka. Pada awalnya, mereka menempati ribat (semacam madrasah) yang dikelilingi oleh benteng. Di ribat itulah mereka berguru kepada Abdullah bin Yasin, seorang pemimpin ribat.

Guna membina kehidupan keagamaan yang baik, Abdullah bin Yasin dibantu oleh Yahya bin Umar, seorang pemimpin Kabilah Lemtuna, dan Abu Bakar bin Umar yang merupakan saudara Yahya. Mereka kemudian mendirikan satu tempat pengemblengan yang dinamakan ribat yang terletak di Pulau Niger, Senegal.

Para penghuni ribat tersebut di kemudian hari dikenal dengan nama Al-Murabitun. Perkumpulan ini berkembang dengan cepat. Sehingga, dalam waktu yang relatif pendek sudah dapat menghimpun sekitar seribu orang pengikut. Para pengikut ini kemudian juga dikirim ke berbagai suku untuk menyebarkan ajaran mereka sehingga jumlah anggota al-Murabitun berkembang pesat.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement